Manusia pada dasarnya mempunyai sisi positif dan negatif, namun dalam perkembanganya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya, karena faktor ekonomi yang menjebit sehingga mereka berbuat kriminal, keluarga yang tidak perduli padanya, faktor lingkungan yang terbiasa dengan kriminal, dan pengetahuan baik umum maupun agama yang terbatas sehingga mereka dalam bertindak tidak mempunyai pegangan sehingga mereka melakukan pencurian, penodongan, perampasan, pembunuhan, dan sebagainya disinilah KH Muhammad Khuswanto berperan, ia melakukan dakwah terhadap para preman tersebut, dan mendirikan Pondok Pesantren Istighfar untuk para mantan preman, pada umumnya banyak orang yang mejauhi para preman, apa lagi mengenal, mendekatpun kebanyakan orang takut. Akan tetapi Gus Tanto malah ingin mendekati para preman dan merubah akhlaknya. Hal tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang 1) Bagamana metode dakwah KH Muhammad Khuswanto dalam pembinaan Akhlak. 2) Bagaimana respon santri terhadap metode dakwah KH. Muhammad Khuswanto dalam pembinaan Akhlak Santri.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Adapun untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa metode dakwah KH Ahmad khuswanto dalam pembinan akhlak dilakukan dengan dakwah bil lisan-al hal (perbuatan nyata, teladan). Dalam dakwahnya KH Muhammad Khuswanto terjun lagsung kelapangan sehingga dapat mengetahui secara langsung permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mad’ū. Kemudian metode yang digunakan yaitu, konsultasi, metode pendidikan, metode ceramah dan metode teladan, dan dalam pembinaan akhlak santri dilakukan dengan, pembiasaan diri melakukan hal-hal yang baik dan sedikit demi sedikit meninggalkan hal-hal yang buruk dan melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT dengan berpuasa, shalat, mengaji, mujahadah dan sebagaiaya.
Respon santri terhadap dakwah KH Muhammad Khuswanto dalam pembinaan akhlak berbagai reaksi, di antaranya respon kongnitif (pemikiran), afektif (pskologis), behavioral (tindakan), karena setiap mad’ū berbeda-beda tingkatannya diantaranya ada yang langsung menerima dengan baik, ada yang menerima sedikit demi sdikit belum sepenuhuhnya berubah akhlaknya namun sudah berkurang prilaku buruknya, ada pula yang bertaubat berakhlak baik namun ia kembali kedunianya yang dulu karena belum terbiasa, dan belum mendapatkan hidayah dari Allah SWT sehingga mereka kembali lagi ke dunia kriminal.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkana akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, praktisi dakwah, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang.