Mimpi dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah (Studi Komparasi Atas Pemikiran Ibnu Sirin dengan Ibnu Hajar al-Asqalani)
Suroso, Suroso (2010) Mimpi dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah (Studi Komparasi Atas Pemikiran Ibnu Sirin dengan Ibnu Hajar al-Asqalani). Masters thesis, IAIN Walisongo.
Suroso_Tesis_Sinopsis.pdf - Submitted Version
Download (190kB) | Preview
Suroso_Tesis_Coverdll.pdf - Cover Image
Download (125kB) | Preview
Suroso_Tesis_Bab1.pdf - Submitted Version
Download (83kB) | Preview
Suroso_Tesis_Bab2.pdf - Submitted Version
Download (132kB) | Preview
Suroso_Tesis_Bab5.pdf - Submitted Version
Download (17kB) | Preview
Suroso_Tesis_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (20kB) | Preview
Abstract
Mimpi merupakan kabar baik (basyiran) yang hakikatnya dari yang memegang ruh saat manusia tertidur, yakni dari Allah SWT. Mimpi yang baik sebagai kabar pembenaran atas isi dan simbol mimpi dengan kenyataan sehari-hari, baik masa lalu, sekarang maupun yang akan datang.
Mimpi dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dalam kajian Islam sangat diperlukan di dalam kehidupan masyarakat. Konflik-konflik batin dalam diri manusia yang berkenaan dengan ajaran agama (Islam maupun lainnya) banyak ragamnya. Oleh karenanya diperlukan adanya bimbingan dan konseling Islami yang memberikan kehidupan keagamaan kepada individu agar mampu mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akherat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memperbandingkan ta’wil mimpi menurut pemikiran Ibnu Sirin dengan Ibnu Hajar Asqalani. Penilitian ini juga diharapkan mampu menambah khasanah keilmuwan Ilmu dakwah dalam memberikan pemahaman terhadap makna mimpi, menafsirkan mimpi dan bagaimana manfaat penafsiran mimpi yang sesui dengan al-Quran dan as-Sunnah.
Sumber data primer merupakan yang dijadikan alat bantu dalam menganalisa terhadap masalah yang muncul. Sumber ini berupa buku - buku bacaan , literature al-Quran dan hadist. Pembahasan tentang ta’wil mimpi yang penulis gunakan yaitu: karya Ibnu Sirin yang berjudul ta’wil mimpi al-Qur’an dan Sunnah, penerbit Maktabah Kairo,1992 yang diterjemahkan oleh Muhammad syihabuddin., penerbit Gema Insani, Jakarta, 2004. Sedangkan Ibnu Hajar Asqalani berjudul tafsir mimpi Al-Qur’an dan As-Sunnah, penerbit Maktabah Kairo, 2003 yang diterjemahkan oleh Abu Hakimah, penerbit Sajadah Press, Jakarta, 2006.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data yang berkaitan dengan yang dibahas akan dilakukan dengan jalan penelitian kepustakaan ( library reseatch ), yaitu dengan jalan melakukan penelitian terhadap sumber – sumber tertulis. Yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan mencoba menggali sumber tulisan ,baik yang berasal dari buku asli maupuin terjemahan atau sumber yang relevan dengan materi yang berkait.
Analisis penelitian ini memusatkan perhatian pada dokumen yang berasal dari data yang terkumpul , untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode komparatif. Metode ini digunakan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan memperoleh factor- factor tertentu yang berhubungan dengan situasi dan fenomena –fenomena yang diselidiki dan dibandingkan dengan factor lain dimana pertentangan berbagai perdapat akan diakomodir menjadi konklusi.
Dari hasil analisa data, maka hasil peenelitian menunjukkan bahwa:
1) Menurut Ibnu Sirin, mimpi yang benar merupakan mimpi tentang kabar gembira yang datangnya dari Allah SWT. Bahwa Allah SWT., menciptakan mimpi yang benar dengan menghadirkan malaikat yang diwakilkan, maka mimpi seperti ini dikatakan sebagai mimpi yang dinisbatkan pada malaikat. Allah SWT. Menciptakan mimpi palsu atau bathil dengan kehadiran setan, maka mimpi seperti ini dinisbatkan pada setan tersebut. Mimpi yang batil selalu mendustakan ajaran Allah atau berakibat melanggar sebagian perintah-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, hakikat mimpi yang baik adalah Allah SWT telah menugaskan malaikat untuk mengurusi persoalan mimpi yang melihat kondisi manusia dari Al- Lauh Al- Mahfuzh. Lalu malaikat menuliskannya dan membuat sebuah perumpamaan dari setiap kisah manusia. Ketika ia tidur, malaikat membuat permisalan dari kisah – kisah tersebut dengan cara hikmah agar menjadi kabar gembira, peringatan, atau teguran bagi manusia.
2) Ibnu Sirin dengan Ibnu Hajar Al-Asqalani berpendapat sama bahwa mimpi merupakan aktivitas batiniah yang dilakukan dalam tidur. Mimpi sama-sama memiliki nilai baik (ada segi positif) dan nilai buruk (segi negatif), mimpi juga dipengaruhi faktor jasmani (fisik). Manusia mempunyai dasar untuk menerima amanah yang mulia dari Allah SWT., berupa perintah dan larangan-larangan sesuai dengan syari’at Islam.
Dalam menginterpretasikan mimpi, Ibnu Sirin menggunakan metode untuk menjelaskan unsur-unsur tertentu dalam mimpi yang dianggap memiliki arti simbolik, dengan prosedurnya adalah orang yang mimpi diminta untuk mempertahankan unsur-unsur tersebut dan memberinya asumsi-asumsi ganda. Sedangkan Ibnu Hajar berpendapat beda, bahwa menginterpretasikan mimpi dapat dilakukan oleh struktur kalbu. Kalbu mampu menangkap pesan, symbol dan kenyataan mimpi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mimpi dalam al-Qur'an; Mimpi dalam Sunnah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 02 Dec 2013 08:00 |
Last Modified: | 02 Dec 2013 08:00 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/353 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year