Penerapan Manajemen Pelayanan Jama’ah Haji di KBIH NU Kudus. Sebuah KBIH sungguh mempunyai peran yang sangat penting sebagai tolak ukur suksesnya pelaksanaan ibadah haji yang dikoordinir atau dikomando pemerintah dan dalam hal ini adalah Kementrian Agama (Kemenag). Peranan KBIH sangat membantu pemerintah dalam hal bimbingan akan pengetahuan apa saja yang harus dilakukan seorang jama’ah ketika melaksanakan ibadah haji. Maka KBIH harus mempunyai dan mampu menerapkan manajemen yang berbasis mutu pelayanan, akhir-akhir ini banyak dijumpai KBIH-KBIH yang bermunculan dan bahkan menjamur di tengah masyarakat, akan tetapi tidak diimbangi dan didukung dengan SDM yang handal sehingga menimbulkan berbagai masalah.
Untuk itu penulis mencoba mengungkapkan permasalahan apa saja yang sebetulnya terjadi di KBIH secara umum. Namun untuk lebih fokus penulis mengambil dua permasalahan agar dapat menghasilkan sebuah penelitian yang bernilai guna. penerapan manajemen pelayanan jama’ah haji di KBIH NU Kudus. Faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen pelayanan jama’ah haji di KBIH NU Kudus.
Metode penelitian tersebut dibahas melalui studi lapangan yang akan meneliti dinamika manajemen pelayanan permasalahan yang di ambil di KBIH NU Kudus. Adapun permasalahan penelitian meliputi metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif yang menganalisis dengan pendekatan manajemen. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian: Penerapan manajemen pelayanan jama’ah haji yaitu menerapkan fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Adapun faktor pendukung di dalam KBIH NU Kudus meliputi : sarana prasarana yang memadahi serta mempunyai seketariat sendiri, SDM pembimbing dan karyawan yang professional, dana operasional untuk meningkatkan pelayanan jama’ah, dan didukung oleh instansi pemerintah. Faktor penghambat yang menggangu jalanya aktifitas pelayanan kepada jama’ah yaitu: kurangnya tingkat kedisiplinan antar pengurus dan faktor usia jama’ah yang berbeda-beda. Adapun kesimpulannya KBIH NU Kudus menerapkan unsur-unsur manajemen yang baik sehingga dalam memberikan pelayanan ibadah haji bisa secara optimal, sehingga dapat memberikan nilai yang positif dan mempunyai rasa ikhlas, ada beberapa faktor pendukung dan penghambat di dalam KBIH NU Kudus adapun faktor pendukung dimana faktor pendukung ini digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada jama’ah agar lebih baik dan faktor penghambat ini harus diselesaikan sehingga tidak menggangu kinerja pelayanan KBIH.