Dalam kelembagaannya, Koperasi Jasa Keuanga Syari’ah secara rasional dituntut untuk bertindak hati-hati, karena mereka mengemban amanah pengelolaan milik anggotanya melalui penyelenggaraan berbagai upaya memanaj usahanya dengan efektif. Setiap bulannya KJKS BMT El Amanah selalu melaporkan laporan keuangannya ke Kantor Pajak dan Departemen Koperasi. Berdasarkan Laporan Keuangan yang ada periode Desember 2012 tingkat NPF mencapai 3,80% dan periode Desember 2013 tingkat NPF mencapai 3,99%. Padahal jika dilihat pada laporan keuangan KJKS lain seperti halnya pada KJKS A, KJKS B, dan KJKS C di Kabupaten Kendal tingkat NPFnya rata-rata di atas 5%.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Strategi KJKS BMT El Amanah dalam Mengatasi Tingkat Non Performing Finanacing (NPF). Dari judul tersebut maka munculah rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana strategi KJKS BMT El Amanah dalam menekan tingkat NPF dan apakah strategi tang diterpakan tersebut efektif untuk menekan tingkat NPF. Jenis penelitian ini adalah jenis kualitatif dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah yaitu metode dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hal ini dimaksudkan untuk menganalisis keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.

Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa Strategi yang digunakan KJKS BMT El Amanah yaitu: (1) Tindakan Preventif yang meliputi analisis pembiayaan dan Mekanisme monitoring dan evaluasi yang meliputi On Desk Monitoring, On Site Monitoring dan auditing (2) Tindakan Revitalisasi, tindakan yang dapat dilakukan meliputi Rescheduling, Restrukturing dan Reconditioning (3) Tindakan Kuratif, tindakan yang dapat dilakukan yaitu melalui eksekusi dan likuidasi. tingkat Non Performing Financing (NPF) KJKS BMT El Amanah mengalami peningkatan, walaupun tidak signifikan hal ini merupakan Strategi yang dilakukan KJKS BMT El Amanah dalam mengatasi tingkat Non Performing Financing yang disebutkan diatas kurang efektif, akan tetapi tingkat NPF BMT El Amanah masih dibawah 5% dibandingkan dengan BMT-BMT yang ada di kabupaten kendal yang tingkat NPFnya diatas 5%. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Pasal 4 Ayat (1) yang mengatakan bahwa rasio kredit bermasalah (non performing loan) secara neto lebih dari 5% (lima persen) dari total kredit yang dapat dilihat dari tingkat NPF masih dibawah 5% yaitu pada periode Desember 2012 mencapai 3,80% dan periode Desember 2013 mencapai 3,99%.