Skripsi ini membahas pelaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam. Peserta didik anak usia dini di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan anak usia dini. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1. Materi apa yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak usia dini di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal tahun ajaran 2013-2014? 2. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak usia dini dengan menggunakan metode pemahaman dan penalaran (Al-ma’rifah wa Al-nazhariyyah), metode nasihat/ penyuluhan (Al-mumarisah Al- amaliyyah), metode keteladanan (Al-uswah) di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal tahun Ajaran 2013-2014?. 3. Apa sajakah kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak usia dini dengan menggunakan metode pemahaman dan penalaran (al-ma’rifah wa al-nazhariyyah), metode nasihat/penyuluhan (al-maw’idzhah), metode latihan perbuatan (al-mumarisah al- amaliyyah), metode keteladanan (al-uswah) di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal?
Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal tahun ajaran 2013-2014. Datanya diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan naturalistik dan analisis deskriptif. Metode analisis yang digunakan ada tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak usia dini di PAUD Harapan Bangsa 03 Lanji Patebon Kendal berdasarkan pengamatan peneliti, sudah sesuai dengan teori-teori yang ada. Hal ini dapat dilihat dari prosedural pelaksanaan pembelajarannya itu sendiri mulai dari menerangkan prosedur pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan metode pemahaman dan penalaran (al-ma’rifah wa al-nazhariyyah), metode nasihat/penyuluhan (al-maw’idzhah), Metode Latihan Perbuatan (al-mumarisah al- amaliyyah), metode keteladanan (al-uswah) untuk menerangkan kepada murid tentang penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam materi pembelajaran. (2) Nilai-nilai pendidikan agama Islam yang ditanamkan pada anak usia dini adalah nilai keimanan melalui materi rukun iman yang dilakukan dengan memahami rukun iman dan alam sekitar , nilai ibadah dengan memahami tatacara wudlu gerakan wudlu dan sholat , dan nilai akhlak memahami cara pergaulan sehari-hari baik kepada kedua orang tua, orang yang umurnya lebih tua dan teman sebaya. Pelaksanaan penanaman terdapat kelebihan dan kekurangan. 3. Kekurangan, dan kelebihan dalam metode pemahaman dan penalaran (al-ma’rifah wa al-nazhariyyah) materi tidak semua materi pembelajaran penanaman nilai pendidikan agama Islam dapat dinalar peserta didik, cara guru menerangkan kurang bisa menerangkan dengan tepat serta terperinci, siswa membutuhkan waktu yang lama karena tingkat penalaran dan pemahaman peserta didik berbeda-beda. Dalam metode nasihat/ penyuluhan (al-maw’idzhah) materi hanya terbatas pada nasihat guru kepada peserta didik saja, cara guru menyampaikan materi dengan metode nasihat ini adalah dengan cara berkesinambungan dan terus menerus, peserta didik yang cenderung diam kurang mendapat perhatian guru daripada peserta didik yang cenderung nakal. Dalam metode latihan perbuatan (al-mumarisah al-amaliyyah) materi pembelajaran hanya untuk pembelajaran yang hanya membutuhkan praktik saja, membutuhkan waktu yang lama karena memberikan pemahaman, memberikan contoh kemudian baru melaksanakan praktik, guru harus mempraktikkan kepada siswa secara berulang-ulang agar peserta didik faham, terkadang peserta didik masih kurang jelas dalam mengucapkan bacaan sholat gerakan sholat dalam menggunakan metode ini juga kurang tepat. Dalam metode keteladanan (al-uswah) peran guru sangat dominan karena guru merupakan contoh bagi para peserta didik jadi jika guru tidak bisa menjadi contoh bagi peserta didik maka penanaman nilai keimanan, nilai ibadah dan nilai akhlak akan sia-sia.

Kelebihan, metode pemahaman dan penalaran (al-ma’rifah wa al-nazhariyyah), peserta didik bisa belajar bernalar dan lebih memahamkan siswa pada pemahaman rukun iman. Metode nasihat/penyuluhan (al-maw’idzhah), dapat membimbing anak dalam berakhlak yang baik sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits. Metode latihan perbuatan (al-mumarisah al-amaliyyah) dapat membimbing anak dalam melaksanakan ibadah yang bersifat praktik dan dapat membiasakan peserta didik beribadah sejak usia dini. metode keteladanan (al-uswah) guru dapat membimbing anak dalam penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam keimanan, ibadah, dan akhlak.