Analisis pendapat Imam Asy-Syâfi'i tentang kategorisasi thalâq sharîh
Syaifuddin, Syaifuddin (2009) Analisis pendapat Imam Asy-Syâfi'i tentang kategorisasi thalâq sharîh. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
04211107 - Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (59kB) | Preview
04211107 - Bab 1.pdf - Accepted Version
Download (92kB) | Preview
04211107 - Bab 2.pdf - Accepted Version
Download (164kB) | Preview
04211107 - Bab 3.pdf - Accepted Version
Download (120kB) | Preview
04211107 - Bab 4.pdf - Accepted Version
Download (142kB) | Preview
04211107 - Bab 5.pdf - Accepted Version
Download (8kB) | Preview
04211107 - Bibliography.pdf - Bibliography
Download (19kB) | Preview
Abstract
Walaupun thalâq itu dibenci, namun sebagai jalan terakhir bagi kehidupan rumah tangga dalam keadaan tertentu boleh dilakukan. Thalâq ditinjau dari segi ucapan yang digunakan terbagi kepada dua macam, yaitu thalâq sharîh (jelas, tegas) dan thalâq kinâyah (sindiran). Thalâq sharîh merupakan bentuk thalâq yang biasa dilaksanakan. Dalam bentuk ini thalâq terlaksana segera setelah suami mengucapkan ucapan thalâq tersebut. Yang menjadi masalah adalah bagaimana pendapat Imam Asy-Syâfi'i tentang kategorisasi thalâq sharîh? Bagaimana dasar hukum Imam Asy-Syâfi'i tentang kategorisasi thalâq sharîh?
Dalam menyusun skripsi ini menggunakan jenis penelitian bersifat kualitatif. Data Primer, yaitu karya Imam Asy-Syâfi'i yang berjudul: Al-Umm. Sebagai data sekunder, yaitu literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan kepustakaan (library research), yaitu dengan jalan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber tertulis. Data-data hasil penelitian kepustakaan yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Metode ini diterapkan dengan cara mendeskripsikan pendapat dan dasar hukum Imam Asy-Syâfi'i tentang kategorisasi thalâq sharîh.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Imam Asy-Syâfi'i berpendapat bahwa kata-kata thalâq sharîh ada tiga yaitu thalâq (cerai), firaq (pisah), sarâh (lepas). Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya berpendapat bahwa kata-kata thalâq tegas hanya kata-kata thalâq saja dan kata-kata selain itu termasuk sindiran. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Imam Malik. Menurut ulama Hanabilah dan lainnya berpendapat bahwa lafaz yang sharîh untuk maksud thalâq hanyalah satu yaitu lafaz tha-la-qa dan yang berakar kepadanya. Alasan mereka ialah bahwa lafaz yang berlaku untuk thalâq dan tidak berlaku untuk lainnya hanyalah lafaz thalâq, sedangkan lafaz fa-ra-qa dan lafaz sa-ra-ha, meskipun terdapat dalam Al-Qur'an untuk tujuan thalâq, namun digunakan pula bukan untuk keperluan thalâq. Dalam hubungannya dengan kategorisasi thalâq sharîh, Imam Asy-Syâfi'i dalam kitab al-Umm menggunakan dasar hukum Surat al-Baqarah ayat 236; Surat al-Ahzab ayat 49; Surat ath-Thalâq ayat 2. Dalam perspektif Imam Asy-Syâfi'i, jika perceraian itu hanya terjadi dalam bentuk kata thalâq dan tidak terjadi dengan kata selain thalâq maka hal ini akan mendorong setiap pria berani mengucapkan kata-kata selain kata thalâq, sedangkan perkataan tersebut sebetulnya menyakitkan dan melukai perasaan wanita. Sehingga akan mengancam keharmonisan rumah tangga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. H. Moh. Arja Imroni, M.Ag.; H. Ahmad Furqon, Lc., MA. |
Uncontrolled Keywords: | Thalâq Sharîh; Talak |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Agus Sopan Hadi |
Date Deposited: | 19 Mar 2015 08:55 |
Last Modified: | 19 Mar 2015 08:55 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3720 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year