Penanggalan Jawa Islam ini merupakan penggabungan antara penanggalan Jawa Saka dan penanggalan Hijriyah.Sebagaimana sebuah penanggalan, bahwa penanggalan Jawa Islam merupakan salah satu hasil warisan dan budaya asli bangsa Indonesia. Banyak orang Jawa yang sangat mencintai peradaban mereka sendiri. Seringkali mereka melihatnya sebagai intisari kebudayaan mereka.
Mereka gemar sekali menjelaskan praktik-praktik keagamaan yang berhubungan dengan adat-istiadat, perhitungan hari, dan hal-hal sejenisnya. Untuk memahami apa yang terjadi, kita harus menyelami latar belakang pemikiran Jawa. Termasuk pemikiran mereka tentang penanggalan Jawa Islam yang masih mereka gunakan sampai saat ini.Sebagian banyak dari mereka yang masih menggunakan sistem hisab Aboge. Yang mana seharusnya sudah menggunakan sistem asopon. Layaknya Witono dan Johan Hudaya yang membuat Kalender Abadi Asopon guna memperkenalkan sistem asopon pada masyarakat sekitar Ponorogo.
Dalam penelitian ini, persoalan yang dibahas adalah: 1. Bagaimanakah perumusan yang terdapat pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan Hudaya dan Witono?, 2. Bagaimana hasil uji verifikasi Kalender Abadi Asopon karya Johan Hudaya dan Witono dengan kaidah Asopon Dalam Buku Almanak Sepanjang Masa karya Slamet Hambali ? 3. Bagaimana hasil komparasi Kalender Abadi Asopon karya Johan Hudaya dan Witono dengan hisab awal bulan kamariyyah kriteria imkan rukyah menggunakan sistem hisab ephemeris ?
Penelitian ini bersifat kepustakaan (Library Research) dengan Kalender Abadi Asopon Karya Johan Hudaya dan Witono sebagai data primer, dan buku-buku yang berkaitan dengan metode penentuan awal bulan kamariah sebagai data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu untuk menggambarkan sifat atau keadaan yang dijadikan obyek dalam penelitian yaitu metode penentuan awal bulan kamariah pada Kalender Abadi Asopon Karya Johan Hudaya dan Witono.
Dari Hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa perumusan pembuatan kalender tersebut menurut analisis penulis terbagi dalam tiga langkah yaitu membuat bagan dan kolom tahun Jawa yang dikelompokkan menjadi delapan yaitu tahun Alif, Ha’, Jim Awal, Za’, Dal, Ba’, Wawu, dan Jim Akhir, kemudian menyusun kolom-kolom dalam lingkaran untuk hari dan pasaran Jawa dan Menyusun kolom-kolom bulan Hijriyah. Hasil uji verifikasi terhadap Kalender Abadi asopon karya Johan Hudaya dan Witono dengan buku Almanak Sepanjang Masa karya Slamet Hambali bisa diambil kesimpulan bahwa kalender Abadi Asopon ini memiliki perbedaan hasil pada tahun Ba’, ketika dibandingkan, pada setiap tahun Ba’ dalam Kalender Abadi Asopon terdapat selisih satu hari dengan kaidah asopon pada buku Almanak Sepanjang Masa. Setelah Penulis verifikasi dengan melakukan wawancara kepada penyusun Kalender Abadi Asopon, ternyata terdapat kesalahan pada penempatan hari dan pasaran pada awal bulan muharram tahun Ba’. Oleh sebab itu selayaknya dilakukan revisi pada kalender ini untuk pencetakan selanjutnya.