Studi analisis tentang pemberian hadiah kepada pejabat menurut Imam Asy-Safi’i
Wardah, Khoirul (2014) Studi analisis tentang pemberian hadiah kepada pejabat menurut Imam Asy-Safi’i. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
102311034_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (1MB) | Preview
102311034_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (459kB) | Preview
102311034_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (345kB) | Preview
102311034_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (2MB) | Preview
102311034_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (1MB) | Preview
102311034_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (21kB) | Preview
102311034_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (32kB) | Preview
Abstract
Hibah merupakan pemberian sesuatu kepada yang lain untuk dimiliki zatnya tanpa mengharapkan penggantian atau balasan. Macam-macam hibah diantaranya adalah hadiah. Hadiah merupakan suatu akad pemberian hak milik oleh seseorang kepada orang lain di waktu hidup tanpa mengaharapkan imbalan dan balas jasa dengan maksud memuliakan. Fenomena yang terjadi di tengah masyarakat tentang pemberian hadiah kepada pejabat. Pemberian hadiah ini tidak hanya atas dasar saling memuliakan ada kalanya hadiah tersebut sebagai suatu upaya suap. Mengenai hukum pemberian hadiah kepada pejabat baik memberi atau menerima, para ulama berbeda pendapat, ada yang mengharamkan, ada pula yang membolehkan dengan syarat tertentu seperti menurut Imam Asy-Syafi’i.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama adalah bagaimana Pendapat Imam Asy-Syafi’i tentang pemberian hadiah kepada pejabat dan bagaimana metode istinbath hukum Imam Asy-Syafi’i tentang pemberian hadiah kepada pejabat.
Metodologi yang digunakan adalah (1) jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian kepustakaan (Library Research), (2) sumber data terdiri dari; (a) sumber utama berupa pemikiran Imam Asy-Syafi’i tentang pemberian hadiah kepada penguasa disebabkan pemerintahan dalam kitab Al-Umm karya Imam Asy-Syafi’i, (b) sumber sekunder berupa literatur –literatur lain yang membahas tentang hadiah kepada pejabat (hakim, wali, amil), (3) pengumpulan data melalui studi kepustakaan, (4) teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif normatif.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Imam Asy-Syafi’i mengatakan pemberian hadiah kepada pejabat atau wali secara garis besar adalah haram jika dimaksudkan agar pemberi hadiah tersebut mendapatkan sesuatu yang hak atau sesuatu yang batil, dan dari seseorang yang ditangani urusannya. Imam Asy-Syafi’i hanya membatasi kebolehan dari kekerabatan keluarga yang biasa memberi hadiah kepadanya sebelum ia menjadi pejabat pemerintah dan pemberian tersebut tidak ada hubungannya dengan tugasnya. Namun pendapat beliau tentang adanya faktor kebolehan pejabat menerima hadiah bila dikaitkan dengan masa sekarang tidak relevan karena ada aturan bagi pejabat apabila menerima hadiah harus dilaporkan kepada lembaga yang berkompeten seperti KPK untuk dianalisis. Dalam menetapkan hukum pemberian hadiah kepada pejabat atau wali Imam Asy-Syafi’i ber-istinbath dengan menggunakan hadits shahih dari Sufyan, dari Az-Zuhri, dari ‘Urwah bin Az-Zubair, dari Abi Hamid As-Sa’idiy tentang amil pemungut zakat yang mendapat hadiah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Moh. Arifin, S.Ag., M.Hum.; Drs. K.H.A. Ghozali, M.SI. |
Uncontrolled Keywords: | Hadiah kepada pejabat; Gratifikasi; Hibah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 25 Mar 2015 10:01 |
Last Modified: | 25 Mar 2015 10:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3781 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year