Dalam banyak kitab-kitab sufistik, hadis seringkali dikutip tanpa menggunakan sanadnya, karena memang tujuannya adalah inti informasi dalam hadis. Ini oleh beberapa orang dijadikan celah untuk menilai bahwa hadis dalam kitab-kitab tersebut tidak dapat dipercaya. Syarah al-Hikam karya Kiai Shaleh juga banyak mengutip hadis tanpa sanadnya. Bahkan seringkali tanpa rujukan kitab yang memuatnya! Namun, apakah benar hadis-hadis Syarah al-Hikam tak dapat dipercaya? Penelitian ini akan menjawab hal itu!
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kualitas hadis-hadis yang disebutkan Kiai Shaleh dalam kitabnya, Syarah al-Hikam. Dengan demikian, hasilnya dapat menjadi pijakan untuk menilai hadis-hadis tersebut. Ada beberapa alasan mengapa penulis memilih Syarah al-Hikam karya Kiai Shaleh Darat sebagai subjek penelitian. Pertama, Kitab Syarah al-Hikam Kiai Shaleh merupakan syarah atas karya fenomenal Ibn ‘At}a>’illa>h yang terus-menerus dikaji. Kitab ulasannya kini menjadi bahan ajar bagi santri baru di beberapa pesantren. Kedua, Kiai Shaleh Darat adalah guru para ulama besar di Nusantara. Kiai Hasyim Asy’ari dan Kiai Ahmad Dahlan adalah dua muridnya yang menjadi tokoh penting perkembangan Islam di Indonesia. Ketiga, Kitab Syarah al-Hikam tidak menerangkan dengan jelas rujukan hadis yang digunakan bahkan seringkali hanya berupa terjemahan hadis tanpa menyebut teks aslinya. Oleh karena itu semua, penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan.
Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research) yang sasarannya adalah hadis-hadis dalam Syarah al-Hikam karya Kiai Shaleh Darat. Sumber data penelitian ini bersumber dari dua data: primer dan sekunder. Sumber primer penelitian ini adalah Syarah al-Hikam. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku yang ditulis oleh atau yang terkait dengan Kiai Shaleh Darat, dan ilmu-ilmu yang terkait dalam berbagai disiplin ilmu khususnya Ilmu Hadis.
Metode Pengumpulan Data yang digunakan adalah metode dokumentasi, karena penelitian ini bersifat kualitatif berupa penelitian kepustakaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis takhri>j hadis, kritik sanad, dan kritik matan.
Dalam Syarah al-Hikam terdapat Dua puluh tujuh hadis. Semua hadis itu berfungsi sebagai penguat bait hikmah yang sedang dijelaskan oleh Kiai Shaleh. Dua puluh hadis diantaranya beliau rujuk dari Syarah} Ibn ‘Abba>d, yaitu hadis ke-4, ke-6 sampai ke-16, ke-20, ke-24 dan ke-25. Sedangkan tujuh lainnya tidak.
Ada 18 hadis diantaranya yang berhasil penulis takhri>j. Artinya penelitian ini menghasilkan: 9 hadis la> as}l lah atau ditemukan dalam kitab-kitab maud}u‘a>t, 14 hadis berkualitas s}ah}i>h}, dan 4 hadis d}a‘i>f.