Penelitian atau skripsi ini dilatar belakangi oleh beberapa poin-poin permasalahan, diantaranya yaitu (1) Pendidik enggan direpotkan oleh metode pembelajaran, (2) Keegoisan pendidik yang hanya melakukan aktifitas transfer of knowledge tanpa mengharapkan timbal balik dari peserta didik, (3) Peserta didik sibuk dengan ektifitas yang melenceng dari materi pembelajaran, dan (4) Motivasi peserta didik yang tidak ada peningkatan. Kemudian dari poin-poin masalah tersebut akan dikaji lebih jauh sehingga akan ditemukan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode listening team? (2) Bagaimana motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvesional? (3) Motivasi belajar peserta didik manakah yang lebih baik antara yang diajar menggunakan metode listening team dan yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas III semester gasal mata pelajaran Fiqih di MI NU 56 Krajankulon Kaliwungu Kendal tahun ajaran 2014/2015? Untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam rumjusan masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian observasi, dokumentasi dan metode angket.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan eksperimen. Yakni merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan membandingkan kedua kelas setelah diberi perlakuan. Peneliti menggunakan kelas III A sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 peserta didik dan kelas III B sebagai kelas eksperimen yang juga berjumlah 24 peserta didik.
Setelah dilakukan analisis kualitas variabel, motivasi belajar peserta didik di kelas eksperimen atau yang diajar menggunakan metode listening team berada dalam kategori “cukup”. Hal tersebut terbukti karena nilai mean kelas eksperimen sebesar 48,125 yang terletak pada interval 46 – 49. Sedangkan motivasi belajar peserta didik di kelas kontrol atau yang diajar menggunakan metode konvensional juga berada dalam kategori “cukup”, namun kriteria nilai rata-ratanya masih dibawah kelas eksperimen. Hal ini diketahui dengan melihat nilai rata-rata atau mean kelas kontrol sebesar 39,417 yang terletak pada interval 38 – 41.
Hasil analisis uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung = 8,24 > t(0,95)(46) = 2,013. Karena nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel maka hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Yaitu motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode listening team lebih baik daripada yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas III semester gasal pada mata pelajaran Fiqih di MI NU 56 Krajankulon Kaliwungu Kendal tahun ajaran 2014/2015.