Kajian dilatarbelakangi oleh permasalahan limbah batik yang berbahaya. Namun oleh para pengrajin batik, limbah tersebut dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu. Limbah batik ini berbahaya karena mengandung logam berat, salah satu diantaranya adalah logam kromium. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui kegunaan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sebagai penurun kadar logam berat kromium dalam limbah batik di kota Pekalongan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana kondisi optimum penggunaan lidah mertua sebagai penurun kadar logam berat kromium (Cr) pada limbah batik? (2) Bagaimana laju reaksi lidah mertua sebagai penurun kadar logam berat kromium (Cr) pada limbah batik? (3) Bagaimana kapasitas adsorpsi lidah mertua sebagai penurun kadar logam berat kromium (Cr) pada limbah batik?
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium yang meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dilakukan di laboratorium kimia FITK IAIN Walisongo Semarang. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya logam kromium yang terdapat dalam sampel limbah batik. Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi serbuk lidah mertua terhadap logam kromium dan penurunan kadar kromium oleh serbuk lidah mertua dalam sampel limbah batik. Analisis kuantitatif ini menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah (1) Kondisi optimum adsorpsi serbuk lidah mertua terhadap logam kromium adalah pada pH 2, waktu interaksi selama 120 menit dan jumlah adsorben 1 gram. (2) Adsorpsi serbuk lidah mertua terhadap logam kromium mengikuti kinetika adsorpsi orde satu dengan nilai konstanta (k) 0,0014 menit-1mg/L-1. (3) Kapasitas adsorpsi lidah mertua terhadap penurunan logam kromium pada masing-masing limbah batik adalah sebesar 0,022 mg/g; 0,022 mg/g; 0,067 mg/g; 0,011 mg/g; 0,033 mg/g; 0,022 mg/g.
Kata kunci: Lidah mertua, Kromium, Limbah batik