Studi analisis ketentuan Kompilasi Hukum Islam pasal 102 tentang batas waktu suami mengingkari anak dalam li’an
Magfiroh, Nur ‘Aini (2015) Studi analisis ketentuan Kompilasi Hukum Islam pasal 102 tentang batas waktu suami mengingkari anak dalam li’an. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
102111051.pdf - Accepted Version
Download (4MB) | Preview
Abstract
Menurut istilah syara’, li’an berarti sumpah seorang suami di muka hakim bahwa ia benar tentang sesuatu yang dituduhkan kepada istrinya perihal perbuatan zina. Jadi, suami menuduh istrinya berbuat zina dengan tidak mengemukakan saksi, kemudian keduanya bersumpah atas tuduhan tersebut. Tuduhan itu dapat ditangkis oleh istri dengan jalan bersumpah pula bahwa apa yang dituduhkan suami atas dirinya adalah dusta belaka. Dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan pasal 102 bahwa, Suami yang akan mengingkari anak yang lahir dari istrinya, mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama dalam jangka waktu 180 hari sesudah hari lahirnya atau 360 hari sesudah putusnya perkawinan atau setelah suami itu mengetahui bahwa istrinya melahirkan anak dan berada di tempat yang memungkinkan dia mengajukan perkaranya kepada Pengadilan Agama. Dan Pengingkaran yang diajukan sesudah lampau waktu tersebut tidak dapat diterima. Fuqaha berbeda pendapat mengenai masalah ini, ada yang menyebutkan bahwa waktu untuk mengingkari anak yaitu saat istri mengandung anak itu dan ada pula yang berpendapat bahwa pengingkaran anak dilakukan saat anak itu lahir. Dalam KUH Perdata merinci dengan detail waktu pengingkaran anak yang berbeda dengan pendapat fuqaha dan ketentuan KHI.
Adapun permasalahan yang akan dibahas penulis yaitu bagaimana ketentuan KHI pasal 102 tentang batas waktu suami mengingkari anak dalam kasus li’an dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai batas waktu suami mengingkari anak.
Skripsi ini merupakan jenis penelitian doktrinal, sumber data penelitian ini adalah sumber data sekunder yang terdiri dari data primer dan sekunder. Adapun analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Dalam analisis ini hasilnya yaitu ketentuan kompilasi hukum Islam pasal 102 belum sesuai dengan pendapat fuqaha yang berlandaskan hadist, dimana waktu pengingkaran anak harus segera dilakukan saat istri hamil atau saat anak itu dilahirkan. Hukum perdata hampir sama ketentuan fuqaha dimana suami hanya diberi waktu 1 bulan untuk mengingkari anak yang dilahirkan istri.
Hasil dari penelitan menunjukkan bahwa ketentuan kompilasi hukum Islam pasal 102 yaitu adanya jeda waktu yang panjang dalam batas waktu suam mengingkari anak sehingga dapat dikatakan pasal 102 KHI tidak memberi ketegasan waktu suami mengajukan gugatan pengingkaran anak ke Pengadilan Agama dan pasal 102 KHI tidaklah sesuai dengan pendapat Imam Madzhab yang dianut umat Islam di Indonesia karena dalam pendapat Imam Madzhab menyatakan bahwa pengingkaran anak harus segera dilakukan sementara ketentuan KHI pasal 102 memberikan jeda waktu yang sangat panjang dalam pengajuan gugatan pengingkaran anak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA.; Maria Ana Muryani, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Kompilasi Hukum Islam; Li’an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 05 Aug 2015 07:12 |
Last Modified: | 05 Aug 2015 07:12 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4277 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year