Studi pemikiran Imam Syafi’i tentang hukum menikah dengan niat cerai
Alolas, Nun Fajar (2015) Studi pemikiran Imam Syafi’i tentang hukum menikah dengan niat cerai. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
112111035.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB) | Preview
Abstract
Pernikahan adalah sebuah ikatan yang suci sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an sebagai mitsaqon gholidzon, maka seyogyanyalah pernikahan itu tidak dijadikan sebagai alat atau sekedar pemuas nafsu belaka, Akan tetapi, Imam Syafi’i berpendapat bahwa pernikahan tersebut tetap sah nikahnya walaupun pernikahan yang terjadi diawali dengan niat cerai. Baik niatnya pihak laki-laki maupun pihak perempuannya. Karena menurut Imam Syafi’i pernikahan yang demikian tidaklah merusak sahnya akad nikah. Sehingga pernikahan yang demikian tidaklah dilarang karena memang tidak adanya nash yang mengatur hal tersebut.
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama adalah bagaimanakah pendapat Imam Syafi’i mengenai pernikahan dengan niat cerai, kedua, bagaimanakah implikasi pendapat Imam Syafi’i tentang menikah dengan niat cerai dengan kondisi kekinian khususnya di Indonesia.
Penelitian ini sifatnya adalah library research. Untuk memperoleh data- data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun yang menjadi data primer adalah kitab al-Umm karangan Imam Syafi’i. Sedangkan yang menjadi data sekunder adalah dari berbagai literature yang lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini. sehingga diharapkan akan menghasilkan sebuah pemikiran kritis analitis untuk mengkritisi pendapat Imam Syafi’i khususnya dalam hal menikah dengan niat cerai.
Dalam penelitian ini menghasilkan sebuah pemikiran bahwa pendapat Imam Syafi’i tidaklah tepat dan tidak dapat diterapkan dalam kondisi kekinian khususnya di Indonesia. Pertama karena pernikahan model ini bertentangan dengan maqoshid al-syari 'ah dari pernikahan itu sendiri, juga pernikahan model ini tidak sesuai dengan tujuan pernikahan yang tertuang dalam undang-undang perkawinan No. 1 tahun 1974 dan KHI. Maka penulis berharap adanya penelitian ini dapat dikaji kembali bagaimana produk hukum tersebut dibuat tetapi juga harus mengandung unsur akhlak didalamnya. Dalam hal ini maka agar menikah dengan niat cerai tidak dijadikan dan digunakan secara mudah walaupun memang sudah memenuhi legal formal didalamnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | . |
Uncontrolled Keywords: | Hukum nikah; Perceraian |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 07 Aug 2015 08:59 |
Last Modified: | 27 Nov 2021 06:44 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4285 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year