Dualisme keberagamaan dalam agama Jawa
Indarwati, Indarwati (2015) Dualisme keberagamaan dalam agama Jawa. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
114111017.pdf - Accepted Version
Download (4MB) | Preview
Abstract
Masyarakat Jawa merupakan suatu kesatuan masyarakat yang diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang dijadikan sebagai acuan dalam bertindak. Sebagai masyarakat yang memiliki semangat religiositas tinggi, orang Jawa dapat mempertahankan sifat kejawaannya yang tradisional di tengah-tengah pergumulan agama-agama asing yang mempengaruhinya. Jauh sebelum berakulturasi dengan agama-agama baru, sebagai masyarakat yang berbudaya, orang Jawa telah memiliki agama atau kepercayaan sendiri yang disebut kapitayan. Disepanjang sejarah perjalanannya, agama kapitayan telah mengalami akulturasi dan sinkretisme dengan agama-agama baru, seperti: Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam. Sehingga menghasilkan agama yang bercorak sinkretis yang disebut sebagai agama Jawa, yaitu kapitayan, kejawen, dan Islam kejawen. Pada intinya keberagamaan dalam agama Jawa mengandung pemahaman mendua tentang Realitas Mutlak (Tuhan).
Melalui penelitian ini, penulis mengkaji dualisme keberagamaan dalam agama Jawa. Adapun pokok masalah yang menjadi pembahasan, yaitu terkait dualisme keberagamaan dalam gama Jawa jika ditinjau dari corak agama dan corak pengikutnya, Prospek agama Jawa di masa sekarang, dan pandangan Islam terhadap dualisme keberagamaan dalam agama Jawa.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan dan merupakan jenis penelitian kualitatif. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis antropologi agama. Buku yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini adalah buku karya Clifford Geertz yang berjudul “The Religion of Java” dalam terjemahan Indonesia “Abangan, Santri, Priyai, dalam Masyarakat Jawa. Ada beberapa metode dalam penggunaan analisis antropologi agama, penulis menggunakan salah satunya yaitu metode normatif.
Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa sejak awal, jauh sebelum terjadinya akulturasi dan sinkretisme dengan agama-agama baru, orang Jawa sebenarnya telah memiliki pemahaman yang mendua mengenai Realitas Mutlak. Kaitannya dengan ini, Islam sebagai agama universal, yang terakhir datang ke Jawa dan yang memiliki pengaruh besar di Jawa, memandang dualisme keberagamaan dalam agama Jawa merupakan suatu fenomena yang wajar. Sehingga, dengan sifatnya yang selalu berpijak pada kenyataan objektif manusia, juga sebagai agama rahmah li al-‘alamin, Islam di Jawa selalu dengan mudah dapat diterima kebenaran ajarannya sebagai akidah. Disepanjang perjalanan sejarahnya, agama Jawa hingga saat ini terus mengalami perubahan-perubahan secara progresif dan dinamis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Prof. Dr. H. Ghazali Munir, M.A.; Rokhmah Ulfah M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Agama Jawa; Kejawen |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 180 Ancient, medieval, Oriental philosophy > 181 Oriental philosophy 200 Religion (Class here Comparative religion) > 201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.28 Islam and other believes |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 19 Aug 2015 10:46 |
Last Modified: | 13 Jun 2021 02:24 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4329 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year