Konsep ulama dalam Al-Qur’an : studi analisis penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah
Huzen, Moh. Ali (2015) Konsep ulama dalam Al-Qur’an : studi analisis penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
104211033.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Keberadaan ulama di Indonesia mengalami penyempitan makna yakni hanya digunakan sebagai gelar bagi orang-orang yang mengetahui tentang keagamaan, sehingga dengan ilmu tersebut menghantarkan seseorang menjadi takut kepada Tuhannya. Serta penggunaan label ulamapadaumumnyadigunakanuntukkepntinganpolitisnya, baikpolitik, golongan, pahamdan lain sebagainya. Hal tersebuttentu tidaksejalandengannilai-nilaikeislamansertaperandantugasdirinyasebagaiulama.Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dalam mencari penafsiran mufasir Indonesia. yakni penafsiran M. Quraish Shihabagar tidak salah persepsi dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an terutama dalam kajiannya tentang ulama.
Penelitian ini didasarkan pada tiga rumusan masalah: (1) Apa konsepulama dalam al-Quran menurut M. QuraishShihab? (2) Bagaimana relevansidalam konteks kehidupansekarang?
Adapun metode yang digunakan penulis meliputi pengumpulan data (primer, sekunder) kemudian mengolah data-data yang telah didapatkan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Maksudnya penulis memaparkan dan menggambarkan data sesuai hasil temuannya, kemudian penulis melakukan analisis isi data tersebut dengan menggunakan pendekatan interpretasi (Content Analysis) Ini artinya penulis menyelami pemikiran M. QuraishShihab terhadap ayat-ayat yang berkaitandenganulama.
Setelah melakukan penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa mengenai Konsepulama menurut M. Quraish Shihab dalam al-Qur’an adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang jelas terhadap agama, al-Qur’an, ilmu fenomena alam serta dengan pengetahuan tersebut menghantarkannya memiliki rasa khasyah (takut)pada Allah dan mempunyai kedudukan sebagai pewaris Nabi yang mampu mengemban tugas-tugasnya serta memiliki derajat yang tinggi disisi-Nya
Relevansi dalam kehidupan sekarang terutama di Indonesia yang lebih sering mengaitkan atau membatasi pengertian ulama hanya kepada para kyai, ustadz dan pendakwah adalah berbeda dengan pemahaman M. Quraish Shihab, karena pembatasan itu terkadang menghantarkan pada kekeliruan dan kesalahan dalam menilai seseorang. Oleh karena itu, konsep ulama menurut M. Quraish Shihab adalah hal yang perlu dijadikan sebagai rujukan dalam memahami konsep ulama, karena konsep M. Quraish Shihab mempunyai kriteria yang jelas yang mengacu pada sifat-sifat, bukan pada gelar atau atribut lahiriyah, itu akan lebih sesuai dalam semangat agama, bahwa kemuliaan bukan dikarenakan gelar, atau jabatan tertentu, melainkan dengan ketaqwaan dan kecintaan manusia pada Allah, dalam konteks konsep ulama, maka kemuliaan bukan hanya terletak pada tinggi atau tidaknya gelar seseorang, apakah ia dinilai masyarakat sebagai kyai, ustadz, pendakwah atau hanya sebagai dokter karyawan, wirausahawan, yang penting dengan pengetahuan yang mereka miliki (baik agama maupun alam) itu dapat menghasilkan rasa takutkepada Allah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Mokh. Syakroni, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Ulama dalam Al-Qur’an; Tafsir Al-Qur'an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 30 Oct 2015 08:07 |
Last Modified: | 27 Nov 2021 04:14 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4519 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year