Pengaruh pernikahan sedarah terhadap keturunan : studi analisis tafsir sains dalam QS. An-Nisa’: 23
Falichati, Falichati (2015) Pengaruh pernikahan sedarah terhadap keturunan : studi analisis tafsir sains dalam QS. An-Nisa’: 23. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
114211084.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Allah telah menciptakan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang mana keduanya sama-sama mempunyai rasa syahwat. Cara menyalurkan syahwat dengan jalur yang halal dan sehat yakni melalui pernikahan. Tujuan pernikahan yang sah dan disyari’atkan dalam Islam adalah untuk memperoleh keturunan yang baik. Lelaki dalam menikahi perempuan boleh memilih mana saja yang ia sukai, akan tetapi ada beberapa wanita yang haram untuk dinikah. Keharaman menikahi tersebut telah disebutkan jelas dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 23. Salah satu faktor yang menyebabkan haram adalah karena hubungan nasab.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengapa dalam al-Qur’an sampai mengharamkan pernikahan itu. Kemudian peneliti mengaitkan dengan ilmu sains tentang genetika (keturunan), bagaimana keturunan yang dihasilkan dari pernikahan tersebut. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Pernikahan Sedarah Terhadap Keturunan (Studi Analisis Tafsir Sains Dalam QS. An-Nisa’: 23). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tafsir ‘ilmiy. Yaitu memahami al-Qur’an melalui pendekatan sains modern. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan pendekatan ilmu sains.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam pernikahan diharapkan bisa memperluas hubungan kekeluargaan, jadi tidak ada urgensinya apabila menikahi kerabat dekat sendiri. Dalam hubungan antara suami istri pastilah terjadi perselisihan di antara keduanya. Dengan demikian menikahi mereka akan menyebabkan pemutusan kerabat, sehingga dapat menjadikan kekerasan hati diantara mereka. Maka, hal-hal yang menyebabkan keharaman juga dihukumi haram. Perkawinan yang dilakukan antar keluarga cenderung menghasilkan keturunan yang abnormal. Bahkan, hampir selalu terjadi peningkatan kematian atau penyakit pada keturunan hasil perkawinan antar keluarga. Seseorang yang mempunyai hubungan darah akan lebih mungkin memberikan gen yang sama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mempunyai hubungan darah. Inbreeding (perkawinan keluarga) akan mengubah frekuensi gen resesif dalam populasi, sehingga secara relatif lebih banyak dilahirkan individu-individu homozigot abnormal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Muhyar Fanani, M. Ag.; Dr. H. Muh. In’amuzzahidin, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan sedarah; Al-Qur'an dan Sains |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 31 Oct 2015 02:54 |
Last Modified: | 27 Nov 2021 03:43 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4526 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year