Skripsi ini membahas tentang kompetensi profesional guru Madrasah Ibtidaiyah, yaitu guru kelas I-VI yang berjumlah 7 orang. Dilatar belakangi oleh peran guru yang sangat penting dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi. Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI N0. 14 tahun 2005) pasal I, bahwa guru adalah pendidik profesional. Seorang guru dikatakan profesional jika mampu memenuhi empat kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui: Bagaimana tingkat kompetensi profesionalisme guru kelas I–VI di MI Ianatusshibyan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kota Semarang?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ianatusshibyan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kota Semarang. Metode dalam pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Variabel penelitiannya adalah kompetensi profesional guru kelas I-VI di MI Ianatusshibyan Mangkang kulon Semarang. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kompetensi profesionalisme yang dimiliki guru kelas di MI Ianatusshibyan Semarang terbagi dalam tiga kriteria, yaitu sangat tinggi, tinggi dan sedang. Yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi adalah guru kelas I dan kelas VI dengan nilai presentase sebesar 28,57%. Sedangkan yang masuk dalam kriteria tinggi adalah guru kelas II. III, dan IV dengan nilai presentase 42,85%. Dan untuk guru kelas VA dan VB termasuk dalam kriteria sedang dengan nilai presentase 28,57%.
Adapun faktor yang meyebabkan tingkat kompetensi profesional guru di MI Ianatusshibyan masuk dalam kategori sedang adalah: latar belakang pendidikan; minimnya keikutsertaan pendidik dalamkegiatan yang menunjung peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang kompetensi profesional; sarana untuk berdiskusi bagi sesama guru sangat terbatas; kemampuan guru dalam menyusun program pembelajaran masih sangat rendah; lemahnya minat belajar dan daya kreativitas guru dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya dalam pembelajaran.
Dari penelitian ini, diharapkan kepala madrasah dapat memberikan bimbingan dan dukungan yang lebih fokus terhadap para guru kelas, khususnya guru yang belum S1 untuk melanjutkan studinya sampai sarjana, dan bagi semua guru untuk senantiasa mengembangkan kompetensinya sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Selanjutnya, semoga penelitian ini menjadi khazanah pengembangan ilmu pengetahuan, bahan informasi bagi civitas akademik, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.