Pengaruh tradisi haul KH. Abdurahman terhadap keberagamaan masyarakat Mranggen Demak
Aspuri, Aspuri (2009) Pengaruh tradisi haul KH. Abdurahman terhadap keberagamaan masyarakat Mranggen Demak. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
4103054.pdf - Accepted Version
Download (470kB) | Preview
Abstract
Dari perspektif sejarah, eksistensi tradisi haul tidak bisa dipisahkan dari sejarah dakwah Islam yang dilakukan di Desa Mranggen, Kabupaten Demak. Tradisi tersebut merupakan simbol sosial yang dipraktekkan di sana untuk menyebarkan ajaran Islam melalui pendekatan sosial. Dalam tradisi ini prinsip familiar dibangun oleh seluruh lapisan masyarakat yang dipimpin oleh seorang kyai. Karena kontribusi dari pemimpin agama sangat signifikan, maka tradisi haul tersebut di satu sisi memiliki identitas budaya, sekaligus tradisi keagamaan serta di sisi lain memiliki dimensi sosial.
Haul yang dalam bahasa Arab berarti tahun, dalam masyarakat Indonesia, khususnya Jawa mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu suatu upacara ritual keagamaan untuk memperingati meninggalnya seseorang yang ditokohkan dari para wali, ulama atau kyai. Haul merupakan salah satu tradisi yang berkembang kuat di kalangan Nahdliyin. Berbentuk peringatan kematian seseorang setiap tahun. Biasanya dilakukan tepat pada hari, tanggal dan pasaran kematian. Tradisi haul sedianya diiringi dengan tiga hal kegiatan yaitu: 1) ziarah kubur. 2) manaqib dan tahlil. 3) pengajian umum.
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan kualitatif. Di mana hasil penelitian akan dijelaskan secara deskriptif dengan menggunakan analisis nonstatistik (analisis deskriptif), karena data yang diwujudkan dalam skripsi ini berbentuk laporan atau uraian deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: observasi, interview, dokumentasi, tahap kritik sumber, tahap interpretasi dan tahap historiografi. Setelah data terkumpul maka dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif yaitu suatu analisa penelitian yang dimaksudkan untuk mendiskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat.
Setelah melakukan penelitian maka diketahui bahwa: latar belakang adanya tradisi haul Syeikh KH. Abdurrahman adalah berawal dari para alumni santri pondok pesantren Futuhiyyah yang menganggap Syeikh KH. Abdurrahman sebagai guru ngaji serta sebagai mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah selanjutnya untuk mengenang jasa beliau sebagai pendiri pondok pesantren Futuhiyyah maka diadakannya haul, di samping itu haul Syeikh KH. Abdurrahman adalah sebuah wasiat dari Syeikh KH. Muslih Abdurrahman Al-Maraqi untuk mengenang jasa-jasa beliau dan meneladani amaliyah serta kebaikan-kebaikan beliau dalam segala aspek kehidupan sehari-hari maka dari itu haul harus diadakan setiap tahun. Inisiatif ini kemudian didukung dari pihak keluarga bani Abdurrahman. Sehingga pada setiap tanggal 12 Dzulhijah di Mranggen diselenggarakan acara haul KH. Abdurrahman yang berlangsung selama kurang lebih 7 hari. Tradisi ini berlangsung hingga sekarang. Sedangkan tata cara pelaksanaan tradisi haul dalam kegiatan ini dibagi dalam tiga fase yaitu: a) Fase sebelum pelaksanaan. b) Fase pelaksanaan. c). Fase pasca pelaksanaan. Kemudian pelaksanaan haul ditinjau dari aqidah Islam pada hekekatnya peringatan haul bukan semata-mata menjadikan dan meyakini kubur sebagai masjid, menjadikan dan meyakini kubur sebagai tempat yang layak diminta berkahnya juga bukan menjadikan dan meyakini kubur sebagai tempat pemujaan kepada mayit. Akan tetapi peringatan haul bertujuan untuk meneladani amaliyah dan kebaikan-kebaikan dari orang yang dihauli, dengan harapan agar segala amaliyah baik semasa hidupnya akan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sedangkan pengaruhnya terhadap keberagamaan masyarakat Mranggen yaitu: Pertama, bidang ibadah: masyarakat Mranggen sekarang sering melaksanakan sholat wajib lima waktu dan lebih menyukai sholat berjamaah di masjid-masjid dan mushola-mushola dari pada sholat di rumah. Kedua, bidang akhlak: masyarakat Mranggen merupakan masyarakat yang santun, suka menyambung tali kerabat, saling menghormati antara satu dengan yang lainnya. Ketiga, bidang akidah: masyarakat Mranggen sangat mengimani keberadaan Allah SWT dan Rasulullah, serta berdzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT setiap sehabis sholat. Keempat, bidang mu’amalah: kehidupan masyarakat Mranggen dengan saling bantu-membantu antara satu dengan yang lainnya, peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka meyakini bahwa membantu sesamanya dengan ikhlas akan mendatangkan barakah pada kehidupan keluarga mereka.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Muhammad Syaifuddien Zuhriy, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Tradisi haul; Keberagamaan masyarakat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.39 Other Practices (Incl. Halal Food, Syirik, Munafiq) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Agus Sopan Hadi |
Date Deposited: | 08 Dec 2015 04:41 |
Last Modified: | 12 Jun 2021 01:39 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4826 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year