Skripsi ini membahas strategi guru dalam mengajarkan materi pendidikan agama islam pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif SD Suryo Bimo Kresno Purwoyoso Ngaliyan Semarang. Kajian dilatarbelakangi dengan adanya pembelajaran inklusif dimana anak berkebutuhan khusus yang bermacam-macam karakteristik dan hambatan belajar bersama dengan anak normal dalam satu kelas. Dalam hal ini tentunya guru memerlukan strategi dan cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Studi ini dimaksud untuk menjawab permasalahan: bagaimana strategi guru dalam mengajarkan materi Pendidikan Agama Islam pada anak berkebutuhan khusus di SD Suryo Bimo Kresno Purwoyoso Ngaliyan Semarang? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SD Suryo Bimo Kresno Purwoyoso Ngaliyan Semarang. Sekolah tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan potret strategi guru dalam mengajarkan materi Pendidikan Agama Islam pada anak berkebutuhan khusus. Datanya diperoleh dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu metode analisis data yang berupa kata-kata, bukan angka-angka.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: strategi guru dalam mengajarkan materi Pendidikan Agama Islam pada ABK berkesulitan belajar di SD Suryo Bimo Kresno Purwoyoso Ngaliyan Semarang meliputi tujuan, pendekatan, metode, dan standar keberhasilan serta faktor penghambat. Tujuan dalam mengajarkan materi PAI yaitu membekali anak mempunyai kepercayaan diri, mempunyai akhlak yang baik, dan bisa menjalankan ibadah seperti anak normal. Pendekatan yang digunakan dengan pendekatan individual, pendekatan emosional, pendekatan pembiasaan, dan pendekatan media pembelajaran. Metode pembelajaran menggunakan metode ceramah, metode diskusi, tanya jawab, metode penugasan, metode demonstrasi, cerita dengan menggambar, metode permainan, metode reward, dan metode dadakan (metode yang disesuaikan dengan kebutuhan anak). Standar keberhasilan PAI menggunakan KKM yaitu 60, nilai KKM di SD Suryo Bimo Kresno sama dengan sekolah lain, tetapi berbeda di great atau kualitasnya. Kendala dalam mengajar PAI yaitu minimnya media pembelajaran IT (informasi teknologi), hambatan yang diderita anak, kurangnya intensitas bertemu dengan guru PAI.