Studi analisis pendapat Ibnu Qayyim tentang tidak disyaratkannya adil terhadap pengasuh anak
Zain, Habib Achmad (2009) Studi analisis pendapat Ibnu Qayyim tentang tidak disyaratkannya adil terhadap pengasuh anak. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2102071_lengkap.pdf - Accepted Version
Download (485kB) | Preview
Abstract
Turunnya ayat-ayat al-Qur'an dan lahirnya pernyataan Nabi Saw. Dapat dipandang sebagai langkah yang sangat spektakuler dan revolusioner. Dalam pembahasan hadhaanah mensyaratkan bahwa seorang haadhinah (ibu asuh) atau haadhin (bapak asuh) yang menangani dan menyelenggarakan kepentingan anak kecil yang diasuhnya, haruslah memiliki kecukupan dan kecakapan. Kecukupan dan kecakapan memerlukan syarat-syarat tertentu. Jika syarat-syarat tertentu ini tidak terpenuhi satu saja, gugurlah kebolehan menyelenggarakan hadhaanahnya. Pada saat kita membaca dan bermaksud memahami al-Qur'an maka pertama-tama yang mesti disadari adalah bahwa ia merupakan kitab petunjuk bagi manusia dan sebagai rahmat untuk alam semesta; dan bahkan juga sebagai pelajaran dan obat. Dengan pernyataan tersebut kita dapat mengatakan secara lebih konkrit bahwa cita-cita al-Qur'an sesungguhnya adalah tegaknya kehidupan manusia yang bermoral luhur dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal (humanisme universal). Karena al-akhlaq sesungguhnya adalah nilai-nilai dasar yang melekat pada manusia sejak penciptaan. Kata akhlaq adalah bentuk plural dari kata al-khuluq yang memiliki akar kata yang sama dengan al-khalq (penciptaan), al-khaliq (pencipta), dan al-makhluq (yang diciptakan).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode istinbath yang dipakai Ibnu Qoyyim dalam setiap mengambil suatu keputusan hukum dalam menetapkan haadhin dan haadhinah yang tidak mensyaratkan harus adil terhadap hadhaanah (pengasuhan anak) serta dalil apa yang digunakan dalam pendapatnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (library reseach), tujuannya untuk mengetahui dalam menetapkan haadhin dan haadhinah yang tidak mensyaratkannya adil terhadap hadhaanah (pengasuhan anak).
Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan “tidak disyaratkannya adil terhadap pengasuh anak”. Seandainya itu adalah syarat dalam asuhan anak, maka sungguh akan sia-sialah anak-anak di alam ini. Sudah maklum pula bahwa sejak Allah mengutus Muhammad SAW, hingga kiamat kelak senantiasa adanya anak orang yang fasik itu ditengah-tengah mereka. Berdasarkan analisa dalam penelitian ini, istinbath yang dipakai Ibnu Qoyyim adalah al-Mashalih al-Mursalah dan Saddu adz-Dzari’ah (tindak preventif) dan Urf (praktek yang terus-menerus berlangsung pada masyarakat)
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Moh Arifin, M. Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Pengasuhan anak; Adil |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Agus Sopan Hadi |
Date Deposited: | 03 Jun 2016 03:10 |
Last Modified: | 03 Jun 2016 03:10 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5077 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year