Perlindungan akibat hukum atas donor asi di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Semarang
Hadik, Muhammad (2009) Perlindungan akibat hukum atas donor asi di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Semarang. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2102213_lengkap.pdf - Accepted Version
Download (206kB) | Preview
Abstract
Dalam tradisi Arab Jahiliyah, di mana persusuan menjadi hal yang lazim dan bahkan ditradisikan, maka pencatatan jalinan tali persusuan menjadi hal yang tak terelakkan. Proses pencatatan ini tidak susah, karena sudah melembaga dalam tradisi yang dianut dan dijalankan secara turun-temurun di kalangan mereka.
Karena demikian eratnya hubungan antara ASI dengan dimensi keibuan, maka ada kecenderungan dan kedekatan yang khusus antara ibu pendonor ASI dengan bayi yang disusui tadi. Hingga dalam tradisi fiqh, seorang bayi yang menjadi resipien ASI tak ubahnya putera kandung dari Ibu yang menjadi donor ASI dan berimplikasi hukum pada hubungan nasab.
Dalam konteksnya di Indonesia, demi menjaga kebutuhan dan hak-hak bayi untuk mendapatkan ASI, maka didirikanlah AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) pada 27 April 2007 di Jakarta oleh para pemerhati ASI, sebuah lembaga yang bermula dari milis www.asiforbaby.com, yang salah satu bentuk kegiatannya adalah donor ASI. Akan tetapi, lantaran yang tahu proses pendonoran ASI ini tidak banyak, maka pengontrolan akan kejelasan siapa mendonorkan kepada siapa dalam praktek donor ASI di AIMI Semarang mutlak diperlukan. Dengan kata lain, kaitannya dengan akibat hukum, hal ini memerlukan suatu penelitian mengenai apa saja yang sudah dilakukan dalam rangka melakukan perlindungan akibat hukum atas donor ASI yang difasilitasi oleh AIMI Semarang.
Dalam analisis data yang dilakukan dengan penelitian berjenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat kualitatif ini penulis menggunakan metode interpretasi untuk memahami dan menafsirkan realita data-data yang ada di lapangan, terkait dengan praktik perlindungan donor ASI di AIMI Semarang ini. Selain itu, tidak menutup kemungkinan penelitian ini juga memerlukan teks-teks yang digunakan untuk mengkaji realita tersebut dari perspektif hukum Islam, sejarah dan sosiologi.
Hasilnya adalah, bahwa ternyata perlindungan akibat hukum atas praktek donor ASI yang dilakukan oleh AIMI Semarang masih menggunakan cara-cara konvensional atas dasar prinsip saling percaya namun penuh ketulusan tanpa ada kompensasi yang harus diberikan dari si pendonor kepada penerima donor
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: DR. Imam Yahya M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Akibat Hukum; Donor ASI; Rodho'ah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Agus Sopan Hadi |
Date Deposited: | 02 Jun 2016 06:20 |
Last Modified: | 02 Jun 2016 06:20 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5139 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year