Skripsi ini membahas pengaruh lingkungan pergaulan terhadap perilaku keagamaan remaja. Kajiannya dilatarbelakangi oleh anggapan masyarakatdi Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang bahwa perilaku keagamaan remaja zaman sekarang kurang baik dan sangat memprihatinkan. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan. Peneliti tertarik untuk mengkaji lingkungan pergaulan dan perilaku keagamaan remaja di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang karena letaknya yang strategis. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimanakah kondisi lingkungan pergaulan remaja di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang? (2) Bagaimanakah Perilaku keagamaan remaja di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang? (3) Bagaimanakah pengaruh lingkungan pergaulan terhadap perilaku keagamaan remaja di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang?
Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Saptamarga II RW.04 Kelurahan Kembangarum Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena mencari pengaruh atau hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Subyek penelitian sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket , untuk menjaring data X dan data Y. Sedangkan Observasi dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang tidak dapat diperoleh melalui angket. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipótesis penelitian menggunakan analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi. Setelah data di analisis dengan rumus statistik sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis tersebut.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Lingkungan pergaulan remaja di Saptamarga II RW 04 Kelurahan Kembangarum Semarang temasuk dalam kategori “cukup” . Hal ini dibuktikan dengan penghitungan rata-rata lingkungan pergaulan remaja sebesar 74 yang terletak pada interval 70 – 78. (2) Perilaku keagamaan remaja di Saptamarga II RW 04 Kelurahan Kembangarum Semarang termasuk dalam kategori “cukup” . Hal ini ditunjukkan dengan penghitungan rata-rata perilaku keagamaan remaja di lingkungan tersebut sebesar 67 yang terletak pada interval 63-69. (3) Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa: korelasi antara lingkungan pergaulan terhadap perilaku Keagamaan remaja di Saptamarga II RW. 04 Kelurahan Kembangarum Semarang adalah signifikan, hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi = 0,487 > pada taraf signifikansi 1% dan 5 %. Yaitu = 0,487 > 0,01(0,393) dan 0,05 (0,304).
Dari hasil uji t juga menunjukkan bahwa = 3,438 > (0,01) = 2,704 dan (0,05) = 2,021, ini berarti juga signifikan, dan koefisien determinasinya = 0,237. Hal ini menunjukkan bahwa 23,7 % nilai perilaku keagamaan remaja ditentukan oleh lingkungan pergaulan, melalui fungsi taksiran persamaan garis regresi: Y = 0,399 + 37,44. Pengujian hipótesis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh positif lingkungan pergaulan terhadap peerilaku keagamaan remaja, hal ini ditunjukkan oleh = 11,833 >Ftabel (0,01) = 7,35 dan Ftabel (0,05) = 4,10.Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi remaja, para orang tua dan seluruh warga RW.04 Kelurahan kembangarum Semarang tempat penelitian khususnya dan juga seluruh masyarakat pada umumnya, terutama dalam usaha untuk mendidik, mengajarkan dan mengarahkan kepada para remaja untuk memilih lingkungan pergaulan yang baik demi kepentingan bersama, agama, nusa dan bangsa.