Analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan akad muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang
Mujab, Saeful (2015) Analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan akad muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
112311050.pdf - Accepted Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Masyarakat Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dalam melakukan pertanian diantaranya dengan kerjasama dengan sistem maro (muzara’ah). Prakteknya terdapat tiga model pelaksanaan muzara’ah diantaranya: 1. Model pembagian 60% untuk pemilik tanah dan 40% untuk penggarap lahan. 2. Model pembagian 50% untuk pemilik tanah dan penggarap lahan. 3. Pembagian 50% untuk pemilik lahan dan penggarap, tetapi luas lahan tidak begitu luas.
Inilah yang mendasari penyusun untuk mengadakan penelitian dengan rumusan masalah Bagaimana Pelaksanaan akad Muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang? Bagaimana Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan akad Muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan akad muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung, serta mengetahui hukum Islam tentang pelaksanaan akad muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng Desa Dlisen Kecamatan Limpung.
Jenis penelitian ini termasuk field research. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan socio-legal research. Populasi penelitian adalah warga masyarakat Dukuh Rejomulyo yang melakukan praktek utang-piutang. Dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, karena penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan sifat atau keadaan yang dijadikan objek dalam penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng telah memenuhi rukun muzara’ah tetapi belum memenuhi syarat muzara’ah, karena syarat pembagian hasil panen. Dalam syarat pembagian hasil panen 60% untuk pemilik lahan dan 40% untuk penggarap lahan. Pemilik lahan mengambil sebagian hasil panen untuk mengganti biaya bibit dan pupuk, tetapi pupuk yang dikeluarkan oleh penggarap lahan tidak diganti. Pembagian ini bertentangan dengan syarat yang ditetapkan hukum Islam yang mensyaratkan pembagian ini benar-benar milik yang berakad tanpa ada pengkhususan, karena dapat merugikan salah satu pihak. Pembagian yang dilakukan sudah menjadi tradisi, sesuatu yang telah dijalani hal itu menjadi bagian dari kebutuhan mereka. Pelaksanaan muzara’ah di Dukuh Gunung Tumpeng dibolehkan dengan merujuk istihsan, istihsan merupakan pentahjihan suatu qiyas dengan adanya dalil yang merujuk pentahjihan ini, atau ia merupakan istidlal dengan kemaslahatan (umum).
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. H. M. Arja Imroni, M. Ag.; Supangat, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Muzara’ah; Adat kebiasaan; Ekonomi Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | Nur Rohmah |
Date Deposited: | 27 May 2016 07:37 |
Last Modified: | 27 May 2016 07:37 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5575 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year