Toleransi antar umat beragama dalam pandangan Mufassir Indonesia
Rokhim, Muhammad Abdul (2016) Toleransi antar umat beragama dalam pandangan Mufassir Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
094211020.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan yang majemuk seperti di Negara kita Indonesia ini. Keadaan yang majemuk membuat Negara ini kaya akan keragaman yang mungkin tidak ditemukan di Negara lain. Namun keadaan ini juga rentan terhadap perpecahan permusuhan bahkan kebangkrutan Negara. Karena keutuhan sebuah Negara sedikit banyak bergantung pada sejauh mana masyarakat bangsa tersebut dapat menjaga keharmonisan perbedaan terutama perbedaan agama. Dari sini pendapat para Mufassir menjadi penting, melihat mayoritas penduduk Indonesia adalah
umat muslim yang taat dan berpegang teguh pada ajaran al-Qur‟an.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Mufassir Indonesia terkait penafsirannya tentang tema toleransi. Tentu menarik mengetahui pendapat- pendapat mereka berkaitan tentang toleransi antar umat beragama di Negara ini. Karena sekalipun mayoritas penduduk beragama Islam, namun umat agama lain dapat dengan tenang dan nyaman melaksanakan ajaran agamanya, yang keadaan ini mungkin akan jarang ditemukan di Negara Muslim lainnya.
Hamka merupakan salah satu Mufassir terkemuka di Indonesia yang konsen membina keharmonisan hubungan antar umat beragama di Negara ini. Di antaranya dengan mengadakan dialog antar umat beragama ketika beliau menjadi ketua MUI. Sama halnya dengan Hamka adalah M. Quraish Shihab, Ulama moderat dan juga Mufassir terkemuka lulusan al-Azhar Kairo Mesir ini juga seorang yang sangat toleran, hal itu terbukti dari statemen-statemennya, bahwa orang Islam haruslah membantu umat non-Muslim dengan harta mereka sendiri yang bukan merupakan pinjaman tapi murni dijadikan sebagai dana bantuan untuk mereka. Kemudian Mufasir-Mufassir yang tergabung dalam naungan DEPAG RI yang mana lembaga ini adalah sebagai paying agama-agama yang ada di Indonesia.
Hasil penelitian ini adalah adanya persamaan pendapat terhadap makna dan pelaksanaan toleransi, yaitu toleransi adalah sikap keterbukaan, menerima dan menghormati terhadap pihak lain yang berbeda, khususnya antar umat beragama. Dan pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari sikap kelapangan dada terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tersebut. Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Drs. Iing Misbahuddin, MA.; Moh. Masrur, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Toleransi beragama; Tafsir Al-Qur'an; Mufassir |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur Rohmah |
Date Deposited: | 23 Sep 2016 03:09 |
Last Modified: | 25 Nov 2021 08:52 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5819 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year