Konsep manusia menurut Plato : relevansinya dengan ajaran Islam
Ghoni, Abdul (2016) Konsep manusia menurut Plato : relevansinya dengan ajaran Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
COVER.pdf - Accepted Version
Download (1MB) | Preview
BAB I.pdf - Accepted Version
Download (216kB) | Preview
BAB II.pdf - Accepted Version
Download (503kB) | Preview
BAB III.pdf - Accepted Version
Download (225kB) | Preview
BAB IV.pdf - Accepted Version
Download (109kB) | Preview
BAB V.pdf - Accepted Version
Download (99kB) | Preview
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Bibliography
Download (21kB) | Preview
Abstract
Plato merupakan seorang tokoh filosofis Yunani yang professional, ahli tentang manusia, memiliki daya analisa dan spekulatif. Ketika itu Yunani menyembah para dewa, namun dalam kehidupan atau agama itu hanyalah suatu kehidupan yang naïf, karena acuh terhadap perilaku etis. Dari situlah Plato mulai mengecam. Karena hakikat tujuan hidup adalah kebahagian, namun bukanlah pemuasan nafsu semata. Harus melihat dunia, yaitu inderawi dan ide. Namun bagi Plato yang hakiki adalah dunia ide. Inderawi hanyalah bayangan.
Penelitian ini terfokus pada dua pemikiran, yaitu pemikiran Plato dan Ajaran Islam. Salah satu pemikiran Plato yaitu tentang manusia, konsep manusia dalam pandangan Plato adalah berlandaskan bukti inderawi dan akal dalam pemikirannya. Dasar manusia menurut Plato adalah jiwa dan raga, Menurut Plato, manusia adalah makhluk ganda. Manusia memiliki tubuh yang "berubah", yang tidak terpisahkan dengan dunia indera, dan tunduk pada takdir yang sama seperti segala sesuatu yang lain di dunia ini.
Kedua pemikiran tersebut, ketika diteliti tentunya ditemukan kesamaan dan perbedaan, ini dikarenakan ada perbedaan dalam landasan berfikir mereka, serta tempat dan waktu yang berbeda juga ikut berperan dalam mempengaruhinya. Persamaannya yaitu, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia dan sempurna di antara makhluk-makhluk lainnya, karena manusia dianugrahi Allah berupa jiwa (akliah) dan raga. Sedangkan perbedaannya adalah landasan yang dipakai Plato dan Ajaran Islam dalam mengkriteriakan manusia, bagaimana agar menjadi manusia yang mulia? Keduanya sama menjawab Jiwa (akliah), namun akan menjadi beda jika metode yang mereka gunakan berbeda. Plato menggunakan metode rasional dan inderawi, sedangkan Ajaran Islam menggunakan metode keimanan yang berlandaskan (al-Quran dan Hadis).
Persoalan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengertian manusia, bagaimana konsep manusia menurut Plato, Bagaimana relevansi konsep manusia menurut Plato dengan Ajaran Islam. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana konsep manusia Plato dan relevansinya dengan Ajaran Islam. Secara umum keinginan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keilmuan khususnya dalam hal keilmuan kefilsafatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. H. Asmoro Achmadi, M. Hum.; Tsuwaibah, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Manusia; Filsafat |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 120 Epistemology, causation, humankind > 128 Humankind 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.22 Humankind |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Nur Rohmah |
Date Deposited: | 28 Sep 2016 08:30 |
Last Modified: | 13 Jun 2021 03:26 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5826 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year