Konsep gunung dalam kitab al-Jawahir fi-Tafsir Al-Qur’an al-Karim (perspektif sains modern)
Imran, Fuad Taufiq (2016) Konsep gunung dalam kitab al-Jawahir fi-Tafsir Al-Qur’an al-Karim (perspektif sains modern). Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
124211046.pdf - Accepted Version
Download (3MB) | Preview
Abstract
Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam. Kitab suci itu menempati posisi sentral, bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga merupakan inspirator, pemandu gerakan umat Islam sepanjang empat belas abad sejarah pergerakan umat Islam. Jika demikian itu halnya, al-Qur;an adalah wahyu paripurna yang kebenaranya bersifat absolut dan mutlak, sehingga ia petunjuk abadi dalam mengatur totalitas kehidupan manusia. Selain itu al-Qur’an juga sebagai sumber ajaran dan landasan utama bagi sebuah pemikiran dan peradaban Islam. Maka banyak ayat al-Qur’an menuntut manusia agar senantiasa membaca dan memahaminya. Diantaranya adalah tentang fungsi dan peran gunung. Gunung di dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 41 kali dalam bentuk kata yang berbeda-beda, dan mempunyai fungsi dan peran masing-masing.
Maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah penafsiran Thanthawi jauhari tentang fungsi dan peran gunung dalam Al-Qur’an berdasarkan Tafsir al-Jawahir fi-Tafsir al-Qur’an al-Karim. Dan Bagaimana Karakteristik penafsiran Thanthawi Jauhari tentang fungsi dan peran gunung. Hal ini tidak lain bertujuan untuk Menambah wawasan serta memperkaya hazanah intelektual, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Dan metode yang dipakai dalam Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang merupakan penelitian pustaka (library research) yang difokuskan pada penelusuran literatur-literatur dan bahan pustaka yang berkaitan dengan tema penelitian. Sumber data primer dan skunder, sedangkan pengolahan data deskriptif dan analisis.
Adapun mengenai fungsi dan peran gunung di antaranya adalah gunung sebagai pasak atau paku bumi, artinya gunung yang kita lihat di atas permukaan bumi hakikatnya merupakan kepala paku, yang mempunyai pancang atau pasak untuk memperkokoh keberadaan bumi. Hal ini terbukti bahwa benua saling bertabrakan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya sementara yang atas melipat dan membentuk dataran tinggi gunung. lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk pasak yang menghujam ke bawah, tanpa gunung gerakan lempeng litosfer akan lebih cepat dan pelanggaran terjadi secara dratis. Inilah yang dinamakan dengan gunung berjalan sebagaimana jalannya awan.
Disamping itu, gunung berfungsi sebagai penyimpan air, karena gunung merupakan salah satu faktor pengendali cuaca dan iklim. Faktor ini memiliki peran yang sangat berhubungan dengan arah angin. Sebagaimana pendapat Thanthawi Jauhari, gunung dapat menarik angin yang mengandung awan kemudian menurunkan air hujan, yang tidak lain untuk kehidupan makhluk hidup seperti menumbuhkan tanaman-tanaman yang subur dan tempat berlindung.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Prof. Dr. H. Suparman, M. Ag.; H. Ulin Niam Masruri, MA. |
Uncontrolled Keywords: | Gunung; Tafsir al-Quran; Sains modern |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Nur Rohmah |
Date Deposited: | 03 Oct 2016 00:22 |
Last Modified: | 03 Oct 2016 00:22 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5862 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year