Skripsi ini membahas pendidikan penegakan kedisiplinan santri dan problematika yang dihadapinya di Pondok Pesantren Al Ishlah. Fokus penelitian ini mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan penegakan kedisiplinan santri dan problematika yang dihadapinya yang meliputi: (1) Bagaimana pendidikan penegakan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Al Ishlah Mangkangkulon Tugu Kota Semarang? (2) Apa saja problematika pendidikan penegakan kedisiplinan santri? (3) Apa saja solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problematika tersebut? Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif yang mengambil lokasi di Pondok Pesantren Al Ishlah Mangkang Kulon Tugu Kota Semarang. Dengan memilih informan yang dianggap mengetahui dan menjadi bagian dalam objek penelitian, sehingga dapat dipercaya sebagai sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) di Pondok Pesantren Al Ishlah Mengaji merupakan kewajiban yang harus diikuti sesuai dengan tingkat masing-masing kelas. Dalam hal ini metode pembelajaran yang digunakan di Pondok Pesantren Al Ishlah dibagi menjadi tiga macam, yaiu: Sorogan, Bandongan dan Sorban (Sorogan bandongan). Selain kegiatan mengaji kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan oleh santri yaitu: Ba’da Shubuh membaca Al Qur’an setiap hari selasa dan jum’at, Ba’da Jum’atan pergi ziaroh ke Makam pendiri Pondok Pesantren, dan setelsh itu masing-masing kelas MSI (Madrasah Salafiyah Al Ishlah) mengelompok membaca nadhoman. (2) Problematika pendidikan penegakan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Al Ishlah dilatar belakangi oleh: pendidikan agama sebelum masuk pondok, keluarga (orang tua santri) bekerja diluar negeri, dan juga orang tua santri yang terlalu memaksa anaknya untuk mondok, dan sebagian besar santri yang tinggal merupakan pelajar M.Ts. dan M.A., yang masih dalam usia remaja. (3) Pendidikan penegakan kedisiplinan yang diterapkan sangat efektif dalam mendisiplinkan para santri. Dengan diberlakukannya hukuman bagi santri yang melanggar tata tertib pondok akan dapat menyadarkan santri agar tidak mengulangi perbutan itu lagi. Sehingga para santri menjadi termotivasi untuk lebih giat dalam mengikuti kegiatan yang diadakan Pondok Pesantren. Dan Pondok Pesantren Al Ishlah mengupayakan agar tidak hanya intelektual saja yang berkembang dalam diri santri, akan tetapi moral dan keagamaan juga ikut menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan penegakan kedisiplinan santri.
Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan penegakan kedisiplinan santri sangat berpengaruh terhadap perilaku santri dalam belajar di Pondok Pesantren Al Ishlah.