Penelitian ini membahas tentang Akhlak santri penghafal Al-Qur’an pondok pesantren ummul Quro’ Gedangan Duren Bandungan Semarang. Fokus penelitian yang dikaji dalam skripsi ini adalah tentang Bagaimanakah akhlak para penghafal Al-Qur’an santri Pondok Pesantren Ummul Quro Gedangan Duren Bandungan Semarang. Adapun tujuan penelitian adalah Untuk mendeskripsikan akhlak santri di Pondok Pesantren Ummul Quro’ Gedangan Duren Bandungan Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus, sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, angket, interview dan dokumentasi, data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan atau responden pada waktu mewawancarai. Selain itu, keseluruhan data tersebut juga diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Dari hasil analisis yang ada, dapat diperoleh data mengenai Akhlak santri penghafal Al-Qur’an yang dalam spesifikasi akhlaknya terbagi menjadi beberapa aspek akhlak yang diteliti. Adapun dari aspek-aspek tersebut yaitu tentang akhlak kepada Allah SWT yang mencakup tentang cinta, ridho, syukur, tawakkal dan taubat. Akhlak kepada sesama manusia mencakup tentang aspek birrul walidain, silaturrohim dan bermasyarakat. Akhlak kepada diri sendiri yang mencakup tentang jujur, amanah, iffah, sabar dan pemaaf. Akhlak terhadap lingkungan mengenai aspek menjaga lingkungan dan penerapan isi kandungan Al-Qur’an. Dari aspek-aspek akhlak tersebut diperoleh hasil analisis yang menunjukkan bahwa akhlak santri penghafal Al-Qur’an semakin meningkat dan membaik, hal tersebut dapat terwujud karena dalam proses menghafal Al-Qur’an para santri tidak hanya membaca dan menghafal di luar kepala, akan tetapi juga berusaha untuk menghayati dan mentadabburi bacaan yang telah di baca dan dihafalnya. Dalam hal ini para santri secara tidak langsung dapat memahami dan mengambil kandungan ayat-ayat yang dibaca sehingga terwujud sikap religious dalam diri santri.