Terdapat sekumpulan orang yang menyediakan diri untuk mengelola zakat dari warga desanya. Sekumpulan orang itu tergabung ke dalam sebuah komunitas yang bernama Jamiyah Assyabab. Berada di desa Poncoharjo, Bonang, Demak, Jamiyah tersebut mengambil dan menerima zakat dari para muzakki untuk kemudian disalurkan kepada para mustahik di desa tersebut. Sebagaimana yang diekspektasikan dalam setiap adanya pengelolaan zakat, pengelolaan yang dilakukan oleh Jamiyah tersebut juga mengharapkan adanya peningkatan kualitas dan mutu ekonomi mustahiknya. Namun dalam hal ini, penulis justru mendapati hal yang di luar ekspektasi tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana sebenarnya pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Jamiyah tersebut untuk penulis sajikan dalam sebuah Skripsi. Skripsi ini tidak hanya penulis buat untuk mengetahui bagaimana pengelolaan zakat itu dijalankan, melainkan juga untuk mengetahui seberapa jauh dampak dari adanya pengelolaan dai Jamiyah tersebut.
Jenis penelitian dalam skripsi ini masuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research). Obyek dari penelitian ini adalah Jamiyah Assyabab yang berada di desa Poncoharjo kecamatan Bonang kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data-data terkumpul maka penulis menganalisis dengan metode analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif.
Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa; Pertama, zakat yang dikelola oleh Jamiyah Assyabab ternyata adalah zakat yang diambil dari hasil panen padi para anggotanya saja dan diserahkan dalam bentuk uang. Jamiyah tidak mengambil dan mengelola zakat dari masyarakat yang tidak tergabung dalam anggota. Jumlah zakat yang diterima dan dikelola oleh Jamiyah hanya separuh dari total zakat sebenarnya yang wajib dikeluarkan Muzakki. Separuh sisanya dikembalikan lagi kepada Muzakki untuk dibagikan sendiri kepada tetangga sekitar muzakki yang masuk dalam kategori Ashnaf Tsamaniyah. Zakat yang didistribusikan oleh Jamiyah kepada Mustahik berupa uang tunai. Pendistribusian ini masuk dalam kategori pendistribusian konsumtif, yaitu pendistribusian yang hanya habis dipakai untuk mencukupi kebutuhan sesaat. Kedua, Adanya pengelolaan zakat pertanian yang diinisiasi oleh Jamiyah Assyabab ini memunculkan berbagai dampak. Yang pertama adalah dampak yang dirasakan oleh pengelola (Amil) yaitu muculnya kepuasan batin. Berikutnya dampak bagi muzaki adalah lebih mudahnya menyalurkan zakat hasil pertaniannya tanpa harus bersusah menghitung jumlah besaran zakat yang harus dikeluarkan karena sudah diperhitungkan oleh Jamiyah. Selanjutnya, dampak bagi mustahik adalah adanya perasaan senang karena merasa terbantu oleh adanya uang zakat tersebut.