Produksi, konsumsi, distribusi merupakan rangkaian kegiatan yang tidak bisa dipisahkan, namun produksi merupakan titik awal dari kegiatan tersebut. Dalam hal ini tidak ada distribusi tanpa produksi, sedangkan produksi merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi atau sebaliknya. Tanpa produksi maka kegiatan konsumsi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Produksi dalam Islam memiliki arti bentuk usaha keras dalam pengembangan faktor-faktor sumber yang diperbolehkan secara syariat dan melipatgandakan pendapatan dengan tujuan kesejahteraan masyarakat, menopang eksistensi serta meningkatkan derajat manusia. Akan tetapi, secara faktual kondisi ekonomi umat Islam lemah, umat Islam menjadi korban kepentingan negara-negara yang lebih maju teknologi dan kuat perekonomiannya. Kelemahan ekonomi ini yang mengakibatkan penyebab lain dari lemahnya kualitas pendidikan umat serta mereka menjadi objek konsumen pasif dan tenaga kerja murah. Dari situlah kemudian muncul masalah ekonomi, Baqir al-Shadr berpendapat bahwa hal ini muncul karena sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah serta adanya ketimpangan sumberdaya yang tidak merata di antara manusia, sehingga perlu adanya mekanisme tambahan yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam hal produksi. Dengan demikian penelitian ini dibuat bedasarkan permasalahan tunggal yaitu: Bagaimana konsep poduksi menurut Baqir al-Shadr.
Adapun jenis penelitian ini meupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode library research. Sedangkan dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif, dan historis.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: Baqir al-Shadr menanggap bahwa hanya alam yang menjadi faktor produksi yang berlaku, karena alam merupakan unsur material belum mengalami proses produksi. Selain itu, Shadr menekankan pada teori pendapatan Islam, yaitu teori kompensasi dan bagi hasil, seseorang berhak mendapatkan kompensasi atas barang yang digunakan dan berhak mendapatkan bagi hasil dari keikutsertaannya dalam produksi. Pandangan Baqir al-Shadr memiliki aspek positif dan negatif, untuk sisi negatif beliau mengatakan ‘tanpa tenaga kerja, tidak ada hak kekayaan pribadi’. Sedangkan sisi positifnya menyatakan ‘tenaga kerja adalah sumber hak dan properti yang cocok dalam kekayaan alami’. Baqir al- Shadr sendiri mengemukakan bahwa Islam melarang pemborosan serta berlebihan, baik dalam skala individu maupun kelompok masyarakat, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting dalam mencapai keadilan sosial.