Masalah kemiskinan sudah ada sejak dahulu, merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk ikhtiar dalam penyelesaian masalah kemiskinan secara tuntas dengan selalu merujuk kepada sumber-sumber Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan adalah dukungan orang yang mampu untuk mengeluarkan harta kekayaan mereka berupa dana zakat kepada mereka yang kekurangan. Zakat berfungsi sebagai salah satu sumber dana sosial ekonomi bagi umat Islam. Zakat akan lebih optimal apabila dikelola Badan Amil Zakat (BAZ) atau sejenisnya BAZNAS Kabupaten Grobogan telah melakukan alokasi dana zakat untuk kegiatan produktif. Dalam proses pemanfaatan dana zakat produktif di kabupaten Grobogan, BAZNAS Kabupaten Grobogan mengalokasikan 20% dari Rp. 2.026.632.833,00 dana ZIS yang terkumpul untuk kegiatan produktif.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Bagaimanakah pemanfaatan dana zakat produktif pada BAZNAS Kabupaten Grobogan (2) Untuk mengetahui analisa pemanfaatan dana zakat produktif pada BAZNAS Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah filed research yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi dengan teknik analisa data analisis deskriptif kualitatif dengan tehnik berfikir induktif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan dana zakat di BAZNAS Kabupaten Grobogan terdiri dari pemanfaatan zakat konsumtif dan pemanfaatan zakat produktif. Pemanfaatan zakat konsumtif melalui program santunan fakir miskin, bantuan panti asuhan, bantuan santunan pasien rawat inap keluarga miskin, tanggap bencana, santunan musafir, santunan muallaf, sedangkan untuk pemanfaatan zakat produktif melalui program hibah, al-qardul hasan, dan mudharabah musyarakah. Dana zakat produktif yang disalurkan sebesar Rp. 181.000.000 (39,1% dari seluruh zakat yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Grobogan) dengan kriteria hibah sebesar Rp. 73.500.000 (15,9%), al-Qardhul Hasan sebesar Rp 63.500.000 (13,7%) lancar Rp. 35.500.000 (7,7%) dan tidak lancar Rp. 28.000.000 (6%) sedangkan untuk program Mudharabah dan Musyarakah sebesar Rp. 44.000.000 (9,5%). Dalam pemanfaatan dana zakat adalah sebagai berikut: (1) perencanaan pemanfaatan zakat produktif, (2) prosedur pemanfaatan zakat produktif.
Pemanfaatan dana zakat produktif untuk hibah dipandang masih kurang mendidik dan tanggung jawab, karena tidak ada tanggung jawab dalam pengembalian dana zakat produktif sehingga jika dana tidak dikelola dengan baik dan jujur maka dana zakat tidak dapat berkembang atau justru malah bersifat konsumtif. Sedangkan untuk skema al-Qardhul Hasan dan mudharabah serta musyarakah diperlukan analisa yang tepat terhadap karakter, prospek usaha serta pendampingan dalam pengembangan usaha, karena selama ini pemanfaatan dana zakat masih mengalami kemacetan dikarenakan usaha yang menurun dan ada beberapa mustahik yang memiliki karakter kurang baik sehingga tidak mau membayar kewajiban terhadap BAZNAS Kabupaten Grobogan.