Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan pesatnya kajian dan publikasi mengenai prinsip-prinsip dan praktek–praktek ekonomi syariah. Hal ini terlihat dari semakin pesatnya pertumbuhan keuangan berbasis syariah, seperti perbankan syariah. akan tetapi belum sepenuhnya mendapat sambutan dari masyarakat pesantren, hal ini dapat diindikasikan dengan masih minimnya masyarakat pesantren menjadi nasabah bank syariah dan masih banyak yang beranggapan bahwa menabung di bank syariah sama saja dengan menabung di bank konvensional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi masyarakat pesantren terhadap bank syariah. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang kabupaten Rembang. Pengambilan sampel menggunakan sampling insidential sebanyak 75 responden. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa variabel Profesionalitas, Akses, Fatwa MUI tentang riba, dan Sosialisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi masyarakat pesantren terhadap bank syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya uji t signifikansinya sebesar 0.110 > 0.05, akses sebesar 0.841 > 0.05, fasilitas sebesar 0,899 > 0.05, variabel fatwa MUI tentang Riba sebesar 0.84 > 0.05. dan sosialisasi sebesar 0,228 > 0.05. Sedangkan variabel pengetahuan, keuntungan dan produk signifikan berpengaruh terhadap preferensi masyarakat pesantren terhadap bank syariah. hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya uji t pengetahuan sebesar 0.000 < 0.05, keuntungan sebesar 0.002 < 0.05, dan produk sebesar 0.000 < 0.05.