Salah satu aspek pendidikan yang kurang mendapatkan perhatian pada saat ini adalah pendidikan agama khususnya pendidikan membaca Al Qur’an.Namun kenyataannya dari siswa belum ada keseriusan dalam belajar membaca Al Qur’an dan dari guru juga belum ada pertanggungjawaban dalam menuntaskan siswa-siswanya dalam mempelajari bacaan Al Qur’an. Pendidikan Baca Al Qur’an masih dianggap pendidikan yang kurang penting karena tidak mempunyai pengaruh apapun dalam prestasi akademik siswa, Berdasarkan kenyataan ini perlu adanya suatu motivasi agar antara siswa dan guru mempunyai keseriusan yang sama dalam belajar dan mengajarkan pendidikan baca Al Qur’an. Menurut Wayne F. Cascio: motivation is a force that results from an individuals desire to satisfy their needs (motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya). Berkenaan dengan hal itu, SD Islam Hidayatullah Semarang sebagai salah satu sekolah Islam yang memprioritaskan pendidikan Al Qur’an yang menjadi obyek penelitian kami, menganggap pemberian motivasi yang tepat untuk saat ini adalah dengan memberi reward dan punishment terhadap hasil pembelajaran ini.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling yakni menggunakan di SD Islam Hidayatullah Semarang. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan mengenai reward dan punishment, peneliti menggunakan angket dengan skala Likert, sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar Baca Al Qur'an peneliti menggunakan hasil belajar / nilai.

Berdasarkan penghitungan, diperoleh rata rata hasil belajar Baca Al-Qur’an di SD Islam Hidayatullah adalah 3,21 dan ini menunjukkan bahwa hasil belajarsiswa Baca Al Qur’an siswa adalah sangat baik.