Analisis pendapat Ibnu Qudamah tentang peralihan wewenang perwalian nikah melalui wasiat dalam kitab Al Mughni
Launiyah, Lasifatul (2016) Analisis pendapat Ibnu Qudamah tentang peralihan wewenang perwalian nikah melalui wasiat dalam kitab Al Mughni. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
COVER.pdf - Accepted Version
Download (913kB) | Preview
BAB I.pdf - Accepted Version
Download (120kB) | Preview
BAB II.pdf - Accepted Version
Download (189kB) | Preview
BAB III.pdf - Accepted Version
Download (136kB) | Preview
BAB IV.pdf - Accepted Version
Download (103kB) | Preview
BAB V.pdf - Accepted Version
Download (26kB) | Preview
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Bibliography
Download (24kB) | Preview
RIWAYAT HIDUP.pdf - Supplemental Material
Download (6kB) | Preview
Abstract
ABSTRAK
Wali nikah merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yang bertindak untuk menikahkannya. Dalam masalah keberadaan wali dalam akad nikah, adakalanya orang yang berhak menjadi wali itu bersikap enggan (al ‘adl) untuk menikahkan wanita yang berada di bawah perwaliannya karena beberapa alasan. Para imam berselisih pendapat mengenai urut-urutan tertib wali serta perpindahan hak wali dalam pernikahan. Dalam hal ini mereka juga berselisih pendapat mengenai seseorang yang diberi wasiat (washi). Wali wasiat adalah orang yang berhak menjadi wali untuk menikahkan seseorang atas dasar wasiat ayah kandungnya. Wasiat merupakan perbuatan hukum, sehingga mempunyai ketentuan dalam pelaksanaannya dan harus memenuhi rukun-rukun wasiat. Dalam hal barang yang menjadi objek wasiat adalah harta atau barang yang dapat diserahterimakan hak kepemilikannya dari pemberi wasiat kepada penerima wasiat. Tidak sah bila mewasiatkan harta atau barang yang belum jelas statusnnya. Apabila barang yang akan diwasiatkan berupa hak untuk menikahkan seseorang, maka para ulama mazhab berbeda pendapat. Ibnu Qudamah salah satu ulama Hanbaliyyah berpendapat bahwa dibolehkan wali wasiat (wali washi) dalam pernikahan.
Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pendapat Ibnu Qudamah tentang peralihan wewenang perwalian melalui wasiat. Serta bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan Ibnu Qudamah dalam permasalahan peralihan wewenang perwaian nikah melalui wasiat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis Library research, yaitu memanfaat sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data dari kitab-kitab, buku-buku ataupun dokumen-dokumen yang menjelaskan pendapat Ibnu Qudamah tentang dibolehkannya peralihan wewenang perwalian nikah melalui wasiat. Kemudian penulis menggunakan metode analisis deskriptif untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Ibnu Qudamah wali washi dalam pernikahan itu dibolehkan. Karena ayah dapat mewakilkan wewenang perwalian tersebut dalam hidupnya, maka wakil dari ayah juga dapat menggantikan posisi ayah setelah si ayah meninggal dunia. Adapun dasar hukum Ibnu Qudamah dalam permasalahan ini dengan menggunakan hadits perwakilan dan qiyas. Beliau mengqiyaskan wewenang ayah dalam perwalian dengan wewenang kepemilikan harta.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dra. Hj. Endang Rumaningsih, M. Hum.; Dra. Hj. Noor Rosyidah, MSI. |
Uncontrolled Keywords: | Wali nikah; Wasiat; Peralihan wewenang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Nur Rohmah |
Date Deposited: | 25 Apr 2017 03:15 |
Last Modified: | 25 Apr 2017 03:15 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6748 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year