Pada zaman modern seperti sekarang ini, ketika manusia tidak mau bersusah payah melihat matahari setiap kali akan melaksanakan salat. Metode hisab dapat dijadikan pedoman untuk menentukan awal waktu salat, sehingga perlu dilakukan uji dan pengembangan metode hisab waktu salat secara terus menerus. Berkembangnya teknologi yang memudahkan umat Islam untuk beribadah, dapat juga kita temukan di Masjid dan Musala, yaitu berupa Jam Digital yang menunjukkan waktu salat lima waktu yang dapat berubah secara otomatis menyesuaikan dengan kalender hijriah dan lokasi yang telah disesuaikan.
Dengan demikian, penerapan perhitungan waktu salat dalam jam LED yang sudah marak saat ini, khususnya jam waktu salat produksi Duwi Arsana LED ini mendorong penulis untuk mengkaji dan menganalisisnya lebih lanjut. 1) Bagaimana algoritma Perhitungan Waktu Salat dalam Program Jam Waktu Salat Duwi Arsana LED? 2) Bagaimana keakuratan Perhitungan Waktu Salat dalam Program Jam Waktu Salat Duwi Arsana LED?
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Data primer penulis dapatkan langsung dari Duwi Arsana LED, SA-Led Display dan Sholato LED sebagai pembuat Program Jam Waktu Salat LED. Data sekunder penulis dapatkan melalui dokumentasi yaitu berupa buku-buku yang membahas tentang hisab waktu Salat, Pemrograman, karya ilmiah, sumber dari arsip, kamus dan lain-lain. Penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif evaluatif untuk menggambarkan data-data yang berkaitan dengan hisab awal waktu Salat dalam Program Waktu Salat LED.
Dalam program waktu salat LED yang telah diteliti penulis ada beberapa temuan yang dapat diambil : 1) Waktu salat dalam jam LED mempunyai metode dan perhitungan yang berbeda, dari berbagai jam LED ada berbagai macam selisih, ada yang dikarenakan program yang error dan ada juga yang dikarenakan kurangnya data. 2) Dalam perhitungan salat Duwi Arsana LED, penulis mendapati beberapa kekurangan yaitu : Saat konversi dari desimal ke derajat, detik tidak diperhitungkan, tidak ada koreksi ihtiyat, adanya kejanggalan dalam ketinggian asar mazhab Hanafi. 3) Tidak semua produsen jam LED memperhatikan perhitungan waktu salat secara astronomi maupun secara fikih, bahkan dalam pembuatannya ada yang hanya berorientasikan pada keuntungan, maka dari itu perlu dilakukan pengecekan oleh para ahli sebelum jam waktu salat LED tersebut dipasarkan.