Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya nilai laporan praktikum struktur jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang termasuk dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata sebesar 53,63. Hasil tersebut diduga karena rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan praktikum tersebut karena proses belajar akan selalu berhubungan dengan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara keaktifan siswa dalam praktikum dan kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan kelas XI MA Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Negeri 1 Semarang yang mengikuti kegiatan praktikum uji makanan sebanyak 276 siswa dan sampelnya sebanyak 80 siswa. Data tentang keaktifan siswa dalam praktikum uji makanan pada penelitian ini diambil dengan instrumen angket dan didukung oleh data hasil observasi. Sedangkan untuk kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan diambil dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan nilai laporan praktikum uji makanan yang diberikan oleh guru mata pelajaran biologi. Uji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus K-R 20. Uji persyaratan analisis data mengunakan uji normalitas data dan uji linieritas, sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan korelasi sederhana.Hasil analisis data menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam praktikum uji makanan termasuk dalam kategori cukup (73,36), dan kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan pada kategori cukup (79,44). Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan siswa dalam praktikum dan kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan yang diperoleh rhitung (0,357) > rtabel (0,220). Sedangkan nilai signifikansi (0,01) < taraf signifikansi (0,05), dan termasuk dalam kategori rendah yaitu pada rentang 0,20 – 0,39. Nilai koefisien determinan r2 = 0,128 yang berarti sumbangan hubungan antara keaktifan siswa dalam praktikum dan kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan adalah sebesar 12,8% sedangkan 87,2% ditentukan oleh faktor selain keaktifan siswa, dan dapat diambil kesimpulan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara keaktifan siswa dalam praktikum dan kemampuan penyusunan laporan praktikum uji makanan.