Pernikahan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku pada manusia di muka bumi ini. Dari sebuah pernikahan akan tercipta sebuah keluarga, di mana keluarga merupakan miniatur umat yang menjadi madrasah pertama bagi manusia dalam mempelajari berbagai aspek kehidupan baik yang menyangkut duniawi maupun ukhrowi. Keluarga semacam ini yang dalam Islam sering menyebutnya sebagai keluarga sakinah. Dalam masalah ini Islam mempunyai konsep-konsep sebelum memasuki jenjang pernikahan.Salah satu konsep untuk mencapai tujuan pernikahan tersebut Islam memberikan petunjuk tentang kriteria memilih calon suami atau istri. Terfokus kriteria memilih istri, dalam hadisnya Nabi Saw memberikan empat aspek yang menurut beliau sudah mencukupi semua kebutuhan, antara lain kekayaan, kecantikan, keturunan, dan agamanya, hadis ini dalam kitab-kitab hadis sering dinamai dengan ‘tazwīji żawāti ad-dīni’ (menikahi perempuan karena kuat agamanya).
Berawal dari pentingnya memahami hadis dengan menggunakan berbagai perangkat sebagai upaya mendapat pemahaman yang komprehensif dan aktual, peneliti ingin mengetahui persepsi dan karakteristik metode pendekatan dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang terhadap hadis ‘tazwīji żawāti ad-dīni’. Peneliti memilih dosen sebagai objek penelitian karena bagi peneliti dosen selain sebagai pengajar di komunitas formal, keberadaannya merupakan sebagai angin segar yang diharapkan mampu memberikan nuansa uswah dalam berbagai kalangan, terlebih mahasiswa.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif.Adapun sumber-sumber datanya diperoleh dari persepsi dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang dan juga buku-buku yang berhubungan dengan tema penelitian.Teknik pengumpulan data dengan wawancara yaitu pengumpulan data yang diambil dari pertanyaan yang diajukan oleh responden dan kuesioner berlaku bagi dosen yang tidak bisa ditemui secara langsung. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan metode pendekatan hadis, artinya apabila data (persepsi) sudah terkumpul kemudian dikategorikan berdasarkan metode pendekatan-pendekatan hadis yang disusun dan melaporkan apa adanya, kemudian diambil kesimpulan yang logis.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang dalam memberikan persepsi terhadap hadis ‘tazwīji żawāti ad-dīni’ termasuk dalam kategori pemahaman hadis kontekstual, terlihat dalam memberikan makna baik terkait māl, hasab, jamāl dan dīn yang terdapat di dalam hadis tersebut. Selanjutnya, persepsi yang telah diberikan menunjukkan bahwa dalam analisis peneliti, mayoritas dosen menggunakan pendekatan historis dan sosioligis dalam pemahaman hadis tersebut.