Proses pembelajaran praktik salat dengan menggunakan metode lama (konvesional) siswa pasif dalam pembelajaran, rata-rata peserta didik kurang mampu mempraktekkan bacaan dan gerakan salat dengan benar. Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran salat di kelas IV semester genap tahun pelajaran 2015/2016 MI Darussalam Ngepreh Sayung Demak dilakukan tindakan proses pembelajaran dengan cara menerangkan materi, membagi peserta didik dalam kelompok, mendemonstrasikan materi. kemudian kelompok tersebut praktek di depan kelas peserta didik lain mengomentari, terakhir di evaluasi melalui tes praktik sholat. Pada tahap tindakan ini kolabolator mengamati aktivitas belajar peserta didik, setelah didapatkan hasil kemampuan dan aktivitas belajar peserta didik kemudian peneliti dan kolabolator merefleksi kegiatan dan melakukan perbaikan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan praktik salat peserta didik di kelas IV semester genap tahun pelajaran 2015/2016 MI Darussalam Ngepreh Sayung Demak, hal ini dapat di lihat dari kenaikan nilai keaktifan belajar siswa dimana pra siklus Sebanyak 14 siswa (43.76%), mengalami kenaikan pada siklus I yaitu 26 siswa (81.13%), dan siklus II sebanyak 27 siswa (84.50%) yang aktif. Hal ini menunjukkan indikator yang di tetapkan 80% telah terpenuhi. Kemampuan bacaan salat pada pra siklus sebanyak 5 siswa (15.63%), mengalami kenaikan pada siklus I yaitu 13 siswa (40.63%) dan siklus II sebanyak 27 siswa (84.38%). Sedangkan pada kemampuan gerakan salat pra siklus Sebanyak 5 siswa (15.63%), mengalami kenaikan pada siklus I yaitu 14 siswa (43.76%), dan siklus II sebanyak 26 siswa (81.25 %), hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan praktek salat dengan KKM 70 sebanyak 80%.