Konsumtif adalah suatu pola pikir dan tindakan dimana manusia membeli barang bukan karna mereka memang membutuhkan barang tersebut, melainkan lebih karena tindakan tersebut nemiliki kepuasan baginya. Gaya hidup konsumtif melanda berbagai kelompok sosisal, tidak terkecuali bagi mahasiswa. Gaya hidup konsumtif termasuk dalam gangguan psikologi lebih tepatnya compulsive buying disorder atau kecanduan belanja, akan tetapi gaya hidup belanja dapat dihindari dengan menerapkan ajaran- ajaran agama seperti menerapka qana’ah, syukur, sabar dan lain sebagainya dalam kegiatan sehari- hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris tentang perbedaan perilaku konsumtif antara mahasiswi Tasawuf Psikoterapi dengan Mahasiswi Siyasah Jinayah.
Penelitian ini bersifat kuantitatif komparasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Teknik Random Bertingkat (Stratified Random Sampling) versi disproporsional. Berdasarkan teknik tersebut diambil sampel sebanyak 76 sampel, 34 dari mahasiswi tasawuf psikoterapi dan 42 dari mahasiswi siyasah jinayah. pngumpulan data dilakukan melalui cara penyebaran skala. Analsisi data menggunakan komparasi t uji sampel bebas dengan bantuan SPSS (Statistical Program For Social Service) versi 16.00 for windows.
Hasil uji hipotesistabel Independent sample tes menunjukan nilai 0.000 < α (0,05) maka ada perbedaan antara perilaku konsumtif anatara mahasiswi tasawuf psikoterapi dengan mahasiwi siyasah jinayah.
Didasarkan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata perilaku komsumtif antara mahasiswi jurusan Tasawuf Psikoterapi dan Siyasah Jinayah. Oleh karena itu perbedaan rata-rata perilaku komsumtif secara deskriptif dengan perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar 1.826 diatas bersifat tidak signifikan. Kesimpulannya rata-rata perilaku komsumtif antara mahasiswi jurusan Tasawuf Psikoterapi dan Siyasah Jinayah tersebut sama.