Skripsi ini membahas tentang Implementasi Bimbingan Sosial pada Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bimbingan sosial supaya lansia mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan dengan lingkungannya sehingga ia mampu bersosialisasi dengan baik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang? (2) bagaimanakah analisis tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling Islam terhadap Implementasi bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan sosial pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah pembimbing bimbingan sosial, pengurus, serta lansia yang berumur 60-75 tahun yang masih aktif berkomunikasi di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Implementasi bimbingan sosial pada lansia dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu: waktu pelaksanaan, dilaksanakan setiap hari pukul 09.00-10.00 WIB disampaikan oleh pembimbing yang dilaksanakan di Aula Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang, pembimbing bimbingan sosial terdiri dari dua orang pembimbing; sasaran bimbingan sosial adalah lansia yang berumur 60-75 tahun yang masih aktif berkomunikasi: tujuan bimbingan sosial yaitu untuk meningkatkan hubungan sosial para lansia, untuk meningkatkan semangat kehidupan kepada lansia supaya mereka tidak terganggu jiwanya dan untuk meningkatkan motivasi para lansia untuk hidup bahagia, rukun dan damai dengan para lansia yang lain; Bentuk kegiatan bimbingan sosial yaitu terapi aktivitas kelompok seperti tebak gambar yang lebih sering digunakan bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi, ceramah yang berisi motivasi-motivasi, dan permainan; Metode bimbingan yang digunakan adalah bimbingan secara langsung (ceramah dan diskusi). 2) Analisis tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling Islam terhadap implementasi bimbingan sosial pada lansia, ditinjau dari tujuan bimbingan dan konseling Islam membantu mencegah timbulnya permasalahan terhadap lansia di lingkungan panti maupun masyarakat. Ditinjau dari fungsi bimbingan dan konseling Islam yaitu: fungsi preventif, fungsi kuratif, fungsi preventative, dan fungsi developmental. Dari fungsi-fungsi bimbingan, fungsi yang diterapkan adalah fungsi kuratif dengan mengobati dan memelihara hal-hal yang sudah baik ini lansia tidak lagi kembali membuat permasalahan seperti provokator, adu domba dan membuat keributan sehingga mengganggu kenyamanan lansia yang lain. Melalui bimbingan tersebut, lansia masih sulit untuk menerapkan bimbingan sosial pada kehidupan sehari-hari.