Proses penyampaian dakwah dapat dilakukan dengan tiga jenis, yaitu dakwah bi al-lisan, dakwah bi al-hal, dan dakwah bi al-qalam. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti dakwah bi al-qalam yang terdapat dalam al-Qur’an. menurut pendapat Asep Samsul M. Romli dakwah bi al-qalam dapat diidentikkan dengan dakwah bi al-kitabah, sehingga peneliti melakukan kajian terhadap kata qalam dan kataba dalam al-Qur’an. Peneliti ingin mengetahui bagaimana kata qalam dan kataba yang terdapat dalam al-Qur’an. Dengan penelitian ini dapat diketahui bahwa qalam dan kataba memiliki makna yang mendalam. penelitian ini memiliki manfaat secara praktis sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan sebagai sarjana dakwah, dan secara teoritis sebagai langkah untuk mengembangkan keilmuan dakwah.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang mengkaji data secara mendalam tentang semua kompleksitas yang ada dalam konteks penelitian tanpa menggunakan skema berfikir statistik. Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library research), yaitu kegiatan mengkaji dokumen atau sumber tertulis tanpa melakukan riset lapangan. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan tafsir maudhu’i (tematik) oleh Quraish Shihab, yaitu suatu metode yang mengarahkan pandangan kepada satu tema tertentu, lalu mencari pandangan al-Qur’an tentang tema tersebut. pendekatan inilah yang penulis gunakan untuk mengkaji kata qalam dan kataba dalam al-Qur’an.
Dakwah dengan perantara pena dilakukan dengan muatan yang memberikan pengajaran, dengan membawa pesan yang baik (amal shaleh), pesan yang penting bagi umat, pesan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diverifikasi kebenarannya (tidak fiktif), pesan yang menggugah semangat, pesan yang rasional, pesan yang dapat memberikan penjelasan, pesan ilmu pengetahuan, pesan kebenaran, serta dilakukan dengan cara-cara yang elegan, tepat sasaran, menulis sesuatu secara obyektif, dilakukan dengan perencanaan dan strategi yang matang, menyampaikan sesuatu secara detail, tidak boleh melakukan klaim serta tetap berpedoman pada ayat-ayat Allah.
Kata qalam dan kataba bermakna sebagai pesan dapat dilihat dari makna kedua kata tersebut yang mengisyaratkan bahwa qalam dan kataba dalam al-Qur’an bermuatan pesan-pesan yang disampaikan oleh da’i dalam proses dakwah yang dilakukannya. Sementara, kata qalam dan kataba yang bermakna metode dapat dilihat dari muatan makna kedua kata tersebut yang mengindikasikan tentang cara-cara yang digunakan dalam pelaksanaan dakwah.