Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim yang berlaku bagi setiap muslim lainnya. Dakwah adalah mengajak sesama muslim untuk selalu melakukan kebaikan dan itu bernilai ibadah. Berdakwah tidak hanya dilakukan oleh seorang da‟i atau pemuka agama yang dilakukan diforum-forum pengajian. Dalam organisasi atau lembaga juga bisa melakukan dakwah dengan cara menciptakan kegiatan-kegiatan positif yang bernilai ibadah yang bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik. Dakwah yang dilakukan BMT Al-Fattah adalah dakwah bil haal yaitu dakwah dengan melakukan tindakan langsung atau nyata. BMT Al-Fattah merupakan lembaga keuangan syari‟ah yang berbasis mikro. Dalam melakukan pemasarannya BMT Al-Fattah tidak hanya menyusun strategi pemasaran, tetapi juga dengan menyusun strategi dakwah yaitu dengan menciptakan kegiatan-kegiatan dakwah yang diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota. Strategi dakwah dibuat agar dapat mensejahterakan masyarakat dan agar dapat meningkatkan jumlah anggota di BMT Al-Fattah.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui strategi dakwah KJKS BMT Al-Fattah Juwana Pati untuk meningkatkan jumlah anggota, 2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat KJKS BMT Al-Fattah Juwana Pati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memperoleh pemahaman mengenai strategi pemasaran yang digunakan di BMT Al-Fattah serta menggunakan pendekatan deskriptif. Data penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian langsung di BMT Al-Fattah, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan literatur-literatur mengenai strategi dakwah.
Hasil penelitian menunjukkan strategi dakwah yang dilakukan oleh BMT Al-Fattah Juwana Pati untuk meningkatkan jumlah anggota yaitu dengan melalui beberapa strategi, sebagai berikut: 1) Strategi Sentimentil (al-Manhaj al-Athifi), 2) Strategi Rasional (al-Manhaj al-Aqli) dan 3) Strategi Indriawi (al-Manhaj al-Hissi). Faktor-faktor pendukung kegiatan pemasaran BMT Al-Fattah meliputi: a) mayoritas masyarakat beragama Islam, b) dukungan dari lembaga dakwah dan masyarakat, c) kegiatan dakwah Bil Haal dan Bil Lisan BMT Al-Fattah, e) dapat menjalin silaturrahmi dan kekeluargaan dengan masyarakat. Sedangkan faktor-faktor penghambat kegiatan pemasaran BMT Al-Fattah meliputi: a) minimnya pengetahuan masyarakat tentang BMT, b) tingkat persaingan tinggi, c) pemasaran melalui dakwah masih manual.