Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sistem pembangunan masyarakat yang selama ini bersifat top down dengan cara memposisikan pemerintah sebagai pencetus gagasan dengan asumsi mereka yang terbaik bagi masyarakatnya. Akan tetapi, sistem ini tidak semuanya memberikan hasil positif, ada juga yang memberikan hasil yang berlawanan. Sistem pembangunan yang bersifat bottom up atau dengan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berinisiatif dalam mengembangkan potensi dan pemecahan masalah. UIN Walisongo merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai konsep pembangunan bottom up melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN-MIT) ke-3 UIN Walisongo salah satu tempat yang menjadi objek KKN-MIT ke-3 UIN Walisongo adalah di Desa Tamanrejo dan Kelurahan Ngaliyan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pengembangan masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN-MIT) ke-3 UIN Walisongo di Desa Tamanrejo Kecamatan Limbangan dan Kelurahan Ngaliyan Kota Semarang. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengembangan masyarakat Islam, khususnya yang berkaitan dengan model pengembangan masyarakat yang tepat melalui kegiatan KKN-MIT. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawacara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi data reducttion, data display, conclusion drawing/verification.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengembangan masyarakat melalui kegiatan KKN-MIT ke-3 UIN Walisongo di Desa Tamanrejo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dan Kelurahan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang adalah sebagai berikut: Pertama, model pengembangan masyarakat perencanaan sosial. Kedua, model pengembangan masyarakat lokal dan model pengembangan masyarakat perencanaan sosial.