BRISyari’ah merupakan salah satu Lembaga Keuangan Syari’ah yang didalamnya melaksanakan dua jenis kegiatan, yaitu penghimpunan dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan penyaluran dana kepada masyarakat yang kekurangan dana. BRISyari’ah menyediakan berbagai macam produk-produk dengan akad yang sesuai syari’ah. Produk-produk dalam penghimpunan dana diantaranya yaitu tabungan faedah BRISyari’ah iB, tabunganku BRISyari’ah iB, tabungan haji BRISyari’ah iB, giro BRISyari’ah iB, dan deposito BRISyari’ah iB. Dari produk penghimpunan dana (funding) tersebut, yang besar pengaruhnya dalam penyaluran dana (lending) kepada nasabah berupa pembiayaan adalah deposito atau simpanan berjangka. Deposito merupakan produk penghimpunan dana yang menggunakan prinsip akad mudharabah, simpanan ini penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Nisbah bagi hasil yang ada di simpanan deposito berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu deposito yang diajukan.
Dari pengangkatan judul implementasi prosedur dan teknik bagi hasil deposito mudharabah di BRISyari’ah KC Pandanaran Semarang, permasalahan yang didapat yaitu bagaimana prosedur pembukaan deposito mudharabah, apakah bank menawarkan alternatif lain dalam pembukaan deposito mudharabah dan bagaimana bagi hasil diperoleh, apakah teknik perhitungan bagi hasil tersebut berdasarkan pendapatan bank tiap bulannya dan apakah bagi hasil itu mempunyai pengaruh terhadap simpanan deposito mudharabah.
Dalam penyelesaian permasalahan yang terkait, penulis menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode observasi dilakukan dengan pengamatan, metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupa file-file maupun foto, sedangkan wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab kepada sumber data yang terkait dengan deposito mudharabah. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan (field research).
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa prosedur bagi hasil deposito mudharabah BRISyari’ah iB diperoleh dari keuntungan bank perbulan tetapi prosedur bagi hasil tersebut masih ada ukuran atau standar yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan tidak boleh melebihi suku bunga simpanan. Dan teknik bagi hasil deposito mudharabah iB di BRISyari’ah, menggunakan perhitungan equivalent rate. Equivalent rate hampir sama dengan nisbah artinya equivalent rate tersebut setara dengan nisbah. Equivalent rate setiap bulan berubah tergantung dari naik turunnya pendapatan bank, jika pendapatan bank naik maka equivalent rate juga naik begitu pula sebaliknya.