Setidaknya sampai saat ini, masalah perempuan dan eksploitasi seks masih ramai dibicarakan, meskipun jauh sebelumnya telah banyak dibahas hal yang sama, baik dalam seminar, diskusi, halaqah maupun dalam kajian buku. Sehubungan dengan menariknya masalah “perempuan dan eksploitasi seks, maka salah seorang pakar tafsir di Indonesia yaitu M. Quraish Shihab telah berhasil menyusun buku tafsir yang berjudul: Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an. Ia juga berhasil menyusun beberapa karya ilmiah antara lain: buku yang berjudul: Perempuan. Dalam buku tersebut, ia menulis “tentang perempuan dan eksploitasi seks”. Maksud dari tema ini yaitu perempuan memanfaatkan pesona seksnya untuk dapat merangsang naluri seks kaum pria. Sebagai rumusan masalah adalah (1). Bagaimana perempuan dan eksploitasi seks menurut M. Quraish Shihab? (2) Bagaimana upaya penanganan perempuan dan eksploitasi seks analisis fungsi Bimbingan dan Konseling Islam?
Metode penelitian, meliputi: jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan studi tokoh. Data Primer yaitu karya M. Quraish shihab, seperti (1) Perempuan; (2) Secercah Cahaya Ilahi; (3) Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an; (4) Wawasan al-Qur’an; (5) Membumikan al-Qur’an. Data Sekunder yaitu buku-buku lain karya M. Quraish shihab (1) Mistik, Seks dan Ibadah; (; (3) Dia Dimana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Shihab, hampir semua mode pakaian perempuan dewasa ini menjadi bukti kebingungan mereka yang mendalam antara memakai pakaian atau telanjang. Karena itu, ada mode pakaian yang demikian tertutup bagian bawahnya, tetapi sangat terbuka bagian atasnya, yakni dada atau punggung. Ada yang lengan bagian atasnya menggunakan bahan yang transparan, tetapi sisa tangannya tertutup rapat. Ada lagi yang di sini atau hari ini memakai jilbab atau kerudung, dan di sana atau esok memakai back less dan tank top. Upaya penanganan perempuan dan eksploitasi seks, perlu beberapa hal di antaranya: (a) orang tua selalu menanamkan pendidikan agama pada anak-anaknya; (b) memberi kasih sayang dan perhatian yang cukup pada anak; (c) menjauhkan anak dari VCD Porno, gambar-gambar yang bisa menimbulkan rangsangan; (d) menciptakan lingkungan yang kondusif; (e) semua pihak harus merasa bertanggung jawab. Atas dasar itu maka perlu adanya bimbingan dan konseling Islam, karena bimbingan dan konseling Islam memiliki fungsi fungsi preventif; fungsi kuratif atau korektif, fungsi preservative, dan fungsi developmental atau pengembangan.