Penelitian yang berjudul “Manajemen Pemberian Pembiayaan Dana Talangan ONH dalam Meningkatkan Kemudahan Calon Jamaah Haji”. Penelitian ini merupakan salah satu upaya penulis untuk mencoba mengetahui bagaimana Manajemen Pemberian Pembiayaan Dana Talangan ONH di Kopena Pekalongan, dengan fokus penelitian pada fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam pelaksanaan pembiayaan dana talangan haji untuk memudahkan calon jamaah haji di Kopena Pekalongan.
Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data primer berupa informasi-informasi dari lapangan melalui pengamatan secara langsung di Kopena Pekalongan tentang kegiatan yang dilaksanakan, kemudian sumber data skunder berupa buku-buku, data dokumentasi Kopena Pekalongan. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya dengan menggunakan deskriptif analisis dengan mengklarifikasi sesuai dengan permasalahan yang di teliti kemudian di susun dan di analisa.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prosedur dan mekanisme yang dilakukan di Kopena Pekalongan pertama, calon nasabah datang ke Kopena dengan membawa persyaratan sebagai berikut : a. Fotocopy KTP suami istri, b. Fotocopy KK, c. Fotocopy surat nikah, d. KIR kesehatan, e. Menyerahkan uang setoran awal sebesar Rp. 6.000.000. Kemudian petugas dari Kopena membawa berkas tersebut ke BSM Pekalongan untuk ditindak lanjuti, setelah menyelesaikan berkas dan kelengkapannya, petugas Kopena pergi ke Kementrian Agama untuk mendaftarkan nama nasabah calon jamaah haji untuk mendapatkan SPPH. Selanjutnya petugas Kopena membawanya ke BSM Pekalongan untuk mengambil BPIH lengkap beserta porsi haji para calon jamaah haji.
Manajemen pemberian pembiayaan dana talangan ONH dalam meningkatkan kemudahan calon jamaah haji di Kopena Pekalongan telah berjalan secara baik. Hal ini dibuktikan dengan penerapan fungsi-fungsi manajemen yang baik dalam proses pembiayaan dana talangan haji. Pertama, karena kematangan dalam perencanaanya dengan merencakan proses pembiayaan, menentukan sasaran dan tujuan seleksi nasabah. Adapun tujuan pemberian pembiayaan dana talangan haji adalah untuk meningkatkan kemudahan calon jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji dengan memberikan kemudahan pembiyaan dana talangan haji. Fungsi yang kedua yaitu adanya pengorganisasian dalam proses pembiayaan melalui prosedur yg baik dengan cara penyampaian sosialisasi kepada calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan dana talangan haji. Fungsi yang ketiga adalah penggerakan. Penggerakan dalam proses pembiayaan dana talangan haji di Kopena Pekalongan cukup efektif dengan cara pemimpin Kopena memberikan motivasi kepada para staff, lalu staff bagian pengurusan dana talangan haji memberikan sosialisasi kepada calon nasabah dengan memberikan penjelasan tentang prosedur dan proses pembiayaan dana talangan haji. Kemudian fungsi yang terakhir yaitu dengan mengevaluasi semua kegiatan yang ada dengan cara Pemimpin mengadakan rapat untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan pemberian pembiayaan yang dilaksanakan di Kopena Pekalongan.
Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan dana talangan haji di Kopena Pekalongan, faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan dana talangan haji diantarnya yaitu :
Pertama, Secara umum mayoritas warga Pekalongan beragama Islam, hal ini menjadikan pemberian dana talangan haji banyak diminati. Kedua, masyarakat Pekalongan khususnya, begitu antusias dengan minat dan keinginan untuk menunaikan ibadah haji. Ketiga, perputaran ekonomi yang signifikan beberapa tahun terakhir di Pekalongan menjadikan banyaknya lembaga pemberi dana talangan haji. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan dana talangan haji yaitu : Pertama, usia calon jamaah haji yang mendapatkan dana talangan haji relatif sudah tua. Kedua, kurangnya promosi lembaga-lembaga pemberi dana talangan haji. Ketiga, kelengkapan administrasi seperti KTP, KK dan lainya terkadang nasabah tidak memiliki yang terbaru sehingga nasabah harus menunggu pembuatan yang baru. Serta berkurangnya minat warga dalam melakukan ibadah Haji yang disebabkan karena waktu menunggu untuk naik haji relatif lama.