Skripsi ini membahas problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis al-Qur’an. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn bagi peserta didik kelas VII semester genap di SMP Negeri 23 Semarang tahun 2011/2012. (2) Apa sajakah problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi pokok hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn bagi peserta didik kelas VII semester genap di SMP Negeri 23 Semarang tahun 2011/2012. Fokus penelitian ini mengenai hal-hal yang berkaitan dengan problematika kemampuan peserta didik dalam memahami materi yaitu tentang Pendidikan Agama Islam khususnya al-Qur’an materi pokok hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn bagi peserta didik kelas VII semester genap di SMP Negeri 23 Semarang tahun 2011/2012.
Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat induktif karena sebelum melakukan penelitian, peneliti berangkat ke lapangan untuk mengumpulkan berbagai bukti melalui penelaahan terhadap fenomena, dan berdasarkan hasil penelaahan itu peneliti merumuskan teori dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi. Untuk teknik keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya al-Qur’an di kelas VII semester genap berjalan dengan baik, misalnya dalam pembelajaran peserta didik berani maju ke depan kelas untuk saling tebak menebak materi hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn dengan menggunakan media yang berupa kartu atau kertas. (2) Problematika pembelajaran al-Qur’an peserta didik di kelas VII semester genap belum bisa membaca al-Quran dengan lancar dan baik sesuai dengan tajwid, yaitu: peserta didik belum fasih dalam mengucapkan huruf hijaiyyah, peserta didik belum bisa membedakan macam-macam dan contoh hukum bacaan nȗn sukȗn atau tanwȋn dan mȋm sukȗn, dan peserta didik masih ada yang terbata-bata dalam membaca al-Qur’an..
Peneliti berharap ada peneliti lanjutan sebagai respon positif dalam upaya pemecahan problem dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya al-Qur’an di SMP Negeri 23 Semarang tahun 2011/2012 sebagai objek penelitiannya. Sehingga nantinya dapat dijadikan pertimbangan terhadap kebijakan pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.