Semakin meningkatnya penyaluran pembiayaan, biasanya disertai pula dengan meningkatnya pengembalian yang bermasalah atau kredit macet atas pembiayaan yang diberikan. Bahaya yang timbul dari pengembalian macet adalah tidak terbayarnya kembali pembiayaan tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. Namun, banyak kejadian membuktikan bahwa pengembalian yang bermasalah atau macet terjadi sebagai akibat pemberian persetujuan pembiayaan yang tidak begitu ketat. Tetapi pengembalian bermasalah pada pembiayaan mudharabah di KJKS BMT Fastabiq Pati tidak tidak begitu banyak, dengan ditunjukannya NPF dari tahun 2009 sampai 2011 yaitu Oleh karena itu, implementasi prinsip kehati-hatian (prudential principle) dalam pembiayaan sangat diperlukan untuk mengurangi resiko terjadinya pengembalian pembiayaan yang bermasalah.
Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang Analisis Prinsip Kehati-hatian (prudential principle) pada Pembiayaan Mudharabah Di KJKS BMT Fastabiq Pati yang bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai: bagaimana konsistensi Implementasi prinsip kehati-hatian (prudential principle) pada pembiayaan mudharabah di KJKS BMT Fastabiq Pati.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif-analitik, yaitu penelitian yang memaparkan tentang prosedur pembiayaan mudharabah di KJKS BMT Fastabiq Pati serta analisis prinsip kehati-hatian (prudential principle) pada pembiayaan mudharabah di KJKS BMT Fastabiq Pati.
Hasil penelitian ini adalah bahwa prinsip kehati-hatian (prudential principle) pada pembiayaan mudharabah di KJKS BMT Fastabiq Pati meliputi analisis character (karakter), capacity (kemampuan membayar), capital (modal), condition of economy (kondisi usaha), collateral (jaminan), constraints (keadaan yang menghambat), dan bersyariah. Dimana semua analisis pembiayaan mudharabah ini digunakan, tetapi yang menjadi priopritas utama adalah character (karakter) dari anggota dalam menjalankan syariat-syariat Islam seperti ibadah shalat lima waktu maupun karakter ketika anggota tersebut berinteraksi dengan yang lainnya. Pembiayaan mudharabah dengan nominal dibawah 1 juta tidak dikenakan jaminan, sedangkan pembiayaan mudharabah diatas 1 juta dikenakan adanya jaminanan dan dalam pengembalian pembiayaan, KJKS BMT Fastabiq Pati menerapkan prinsip pembayaran secara langsung dan pembayaran melalui pemotongan saldo dari tabungan anggota.