Permasalahan utama pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah penerapan pembelajaran berbasis masyarakat (Community Based Learning) rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NU 07 Patebon Kabupaten Kendal ?; 2) Bagaimanakah dampak penerapan pembelajaran berbasis masyarakat (Community Based Learning) rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NU 07 Patebon Kabupaten Kendal ?; dan 3) Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran berbasis masyarakat (Community Based Learning) rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NU 07 Patebon Kabupaten Kendal ?.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data dan pair chek assessment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masyarakat dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NU 07 Patebon telah dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun bersama antara guru dan tokoh masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya keterlibatan tokoh masyarakat secara langsung menyampaikan materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar yang harus dikuasi siswa. Penerapan pembelajaran berbasis masyarakat telah dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqh dan al-Quran Hadits dengan mengundang tokoh masyarakat yang kompeten di bidangnya. Materi yang diajarkan yaitu perawatan jenazah, shalat jamak, membaca al-Quran, tahlil, hafalan juz `Amma, seni kaligrafi, dan seni baca al-Quran. Penyusunan perencanaan pembelajaran dan penilaian dibuat oleh guru dan tokoh masyarakat. Penyampaian materi pelajaran melibatkan guru dan tokoh masyarakat. Proses evaluasi dilakukan guru dan tokoh masyarakat. Adapun penilaian dilakukan oleh guru dengan pertimbangan dari tokoh masyarakat. Dampak penerapan pembelajaran berbasis masyarakat adalah meningkatnya kompetensi peserta didik terhadap materi pelajaran Fiqh dan al-Quran Hadits yang sesua dengan kebutuhan dan tradisi masyarakat yang melingkupinya. Dampak lainnya adalah meningkatkan kerja sama madrasah dengan masyarakat di bidang pendidikan dan penerimaan siswa baru. Adapun kendala yang muncul hanya pada masalah penganggaran dana yang akan diantisipasi dengan dukungan alokasi dana melalui APBS.