Kriteria visibilitas hilal Turki 2016 dalam perspektif tim hisab rukyat Kementerian Agama RI
Nurul, Inayah Aulia (2017) Kriteria visibilitas hilal Turki 2016 dalam perspektif tim hisab rukyat Kementerian Agama RI. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
132611034.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (5MB) | Preview
Abstract
Perbedaan dalam memulai awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah seakan menjadi problematika yang tak ada habisnya di negeri ini. Persoalan klasik namun aktual tersebut dilatarbelakangi oleh dikotomi antara hisab dan rukyat. Berbagai dialog penyatuan telah ditempuh, namun kesepakatan belum juga dicapai. Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI merupakan komponen penting dalam perkembangan hisab rukyat di Indonesia. Sebagai tim pengkaji hisab rukyat yang merupakan representasi dari pemerintah, eksistensinya dianggap menjadi faktor yang sangat krusial. Berbagai kajian terus dilakukan guna menemukan alternatif solutif yang mampu menjembatani perselisihan agar segera berujung. Kemelut perbedaan juga terjadi dalam lingkup internasional. Salah satu pertemuan internasional yang cukup menarik simpati dari kalangan ahli falak yaitu Kongres Kesatuan Kalender Hijriah Internasional yang diselenggarakan di Turki pada Mei 2016. Hasil keputusan yang cukup mengejutkan yaitu direkomendasikannya sistem kalender Islam global yang tunggal. Konsep tersebut didukung dengan kriteria visibilitas hilal (imkān ar-ru’yah) dengan ketentuan awal bulan dimulai jika pada saat maghrib di mana pun tinggi Bulan minimal 5o dan elongasi Bulan minimal 8o, asalkan di Selandia Baru belum terbit fajar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui kriteria visibilitas hilal Turki 2016 dari sudut pandang Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI serta rekomendasi kriteria yang ideal menurut Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI sebagai acuan penyatuan kalender hijriah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berupa hasil wawancara dan dokumentasi tentang tanggapan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI. Sedangkan sumber data
ix
sekunder berupa wawancara dengan peserta kongres Turki serta dokumentasi tentang hasil kongres. Selain itu menggunakan data pendukung berupa buku, artikel, dan hasil penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara serta dokumentasi tanggapan dari beberapa anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI terkait kriteria visibilitas hilal Turki 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI tidak bisa menerima kriteria visibilitas hilal Turki 2016, namun ada beberapa anggota yang setuju dalam hal penyatuan dengan memberikan usulan penyempurnaan kriteria. Adapun rekomendasi kriteria ideal menurut Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI menunjukkan adanya dua usulan. Pertama, menyatukan kalender hijriah secara nasional. Kedua, menyatukan kalender hijriah dalam skala nasional dan internasional sekaligus dengan menggunakan kriteria Indonesia sebagai kuncinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kalender Hijriah; Visibilitas Hilal; Hisab; Rukyat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Ihsannudin Ihsannudin |
Date Deposited: | 17 May 2018 07:12 |
Last Modified: | 03 Jul 2021 07:15 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7806 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year